Kerusakan parah juga dilaporkan di pusat pengayaan nuklir Natanz dan fasilitas di Isfahan. Satelit mendeteksi dampak destruktif di beberapa lokasi, meskipun sebagian fasilitas kunci masih bertahan.
Serangan Lanjutan dan Dominasi Udara
Hingga Senin, 16 Juni 2025, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menggempur 80 titik tambahan, termasuk kompleks Kementerian Pertahanan Iran di Teheran dan sejumlah peluncur rudal. Israel bahkan mengklaim telah menguasai wilayah udara ibu kota Iran.
Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, Kepala Intelijen IRGC, bersama dua pejabat senior lainnya, turut dilaporkan meninggal dunia. Iran juga mengonfirmasi bahwa dua gudang BBM di Teheran turut terkena serangan, dengan total korban jiwa mencapai lebih dari 220 orang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut operasi ini sebagai langkah pencegahan terhadap pengembangan senjata nuklir oleh Iran.
Respons Iran: Rudal Menghantam Kota-Kota Israel
Di hari yang sama, Iran langsung melancarkan serangan balasan. Gelombang rudal diluncurkan ke sejumlah kota di Israel, dengan Tel Aviv dan Bat Yam menjadi sasaran utama. Serangan ini menewaskan setidaknya 14 warga dan melukai hampir 400 lainnya.
Salah satu rudal menghancurkan bangunan bertingkat di Tamra, menewaskan empat perempuan. Di Bat Yam, enam orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka akibat ledakan.
Iran juga menyerang Haifa dan Tel Aviv pada Senin malam, menyebabkan kebakaran besar di sebuah pembangkit listrik. Di saat bersamaan, Teheran mengancam akan memperluas serangan ke pangkalan militer milik Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis apabila mereka ikut campur lebih jauh.
AS Turun Tangan, Diplomasi Terhenti
Pemerintah AS dilaporkan memberikan dukungan pertahanan kepada Israel dengan menembak jatuh beberapa rudal balistik Iran. Namun secara diplomatik, upaya meredakan konflik justru menemui jalan buntu.
Putaran pembicaraan nuklir antara AS dan Iran yang dijadwalkan Minggu dibatalkan. Bahkan, Iran menolak peran mediator dari Qatar dan Oman selama Israel terus melakukan serangan. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan yang dianggap menyasar warga sipil dan bersumpah akan memberikan balasan yang setimpal.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump yang tengah menghadiri KTT G7 di Kanada mengaku telah mengetahui rencana Israel sejak awal dan sedang melakukan intervensi diplomatik. Namun, laporan menyebut Trump menolak rencana Tel Aviv yang disebut-sebut ingin menjadikan Khamenei sebagai target berikutnya.
Komentar