Korea Utara Kirim Ratusan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

JurnalPatroliNews – Korsel – Ratusan balon berisi berbagai jenis sampah kembali terbang melintasi perbatasan dari Korea Utara ke Korea Selatan.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mulai Sabtu (1/6) pukul 8 malam hingga Minggu (2/6) pukul 10 pagi, sekitar 600 balon yang membawa puntung rokok, kain, sisa kertas, dan plastik ditemukan di berbagai lokasi di ibu kota.

“Militer sedang memantau titik awal peluncuran dan melakukan pengintaian udara untuk melacak serta mengumpulkan balon-balon sampah tersebut,” kata laporan tersebut, seperti dilansir oleh Reuters.

Peringatan darurat dikeluarkan di provinsi Gyeongsang Utara dan Gangwon serta beberapa bagian Seoul. Pemerintah mendesak masyarakat untuk tidak menyentuh balon-balon tersebut.

Komite tetap Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan akan bertemu pada Minggu sore untuk membahas kemungkinan melanjutkan penggunaan pengeras suara di perbatasan Korea Utara sebagai tanggapan atas kiriman balon sampah ini.

Pada Rabu (29/5), Korea Utara mengirimkan ratusan balon berisi sampah melintasi perbatasan.

Di hari yang sama, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengonfirmasi bahwa balon-balon tersebut dikirim untuk menanggapi ancaman selebaran propaganda yang diluncurkan oleh aktivis Korea Selatan.

Kim Yo Jong menyatakan bahwa pengiriman balon bisa menjadi respons standar Korea Utara terhadap penyebaran selebaran propaganda.

“Korea Utara akan membalas dengan menyebarkan sampah berkali-kali lebih banyak daripada yang dikirim ke kita,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Militer Korea Selatan menyatakan mereka tidak berencana menembak jatuh balon-balon tersebut karena khawatir akan menimbulkan kerusakan atau mengandung bahan berbahaya.

Menembak balon di dekat perbatasan juga berisiko memicu pembalasan dari Korea Utara di tengah ketegangan yang meningkat.

Pemerintah Seoul menyatakan kemarahan mereka, menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang berbahaya.

“Balon-balon tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata,” ujar Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di sela-sela dialog keamanan Shangri-La di Singapura pada Minggu (2/6).

Komentar