Korsel Ungkap Kekhawatiran Terhadap Hubungan Militer Korut-Rusia

JurnalPatroliNews – Korsel – Hubungan yang semakin erat antara Korea Utara dan Rusia menjadi perhatian serius bagi Korea Selatan. Dalam sebuah forum diskusi bertajuk ‘ASEAN-Korea: Menavigasi Masa Depan Hubungan di Bawah Kemitraan Strategis Komprehensif’, Duta Besar Misi Republik Korea untuk ASEAN, Lee Jang Keun, menyatakan kekhawatirannya mengenai kolaborasi militer antara Pyongyang dan Moskow.

Lee mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak dari hubungan ini, terutama setelah Rusia terlibat dalam perdagangan senjata dengan Korea Utara, yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional. Lee menegaskan bahwa Rusia tampaknya memberikan dukungan yang signifikan terhadap berbagai tindakan Korea Utara.

Merujuk pada sejarah, Lee mengingat kembali dukungan yang diberikan oleh negara-negara komunis, termasuk Uni Soviet, selama Perang Korea pada tahun 1950. Sekarang, dia menyoroti bagaimana Kim Jong Un dan Vladimir Putin secara terbuka menjalin hubungan militer, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melarang kerja sama militer dengan Korea Utara.

Lee menunjukkan kekhawatiran bahwa hubungan yang mendalam ini semakin memperkuat posisi Korea Utara. Setelah pertemuan antara Kim dan Putin di Vladivostok pada April 2019, serta kunjungan Putin ke Pyongyang pada Juni 2024, keduanya sepakat untuk memperluas kemitraan mereka. Lee menyebutkan bahwa retorika dan tindakan Korea Utara semakin agresif pasca-pertemuan tersebut.

Pertemuan Kim dan Putin pada 2019 di Rusia dan kunjungan Putin ke Korea Utara tahun ini menandai intensifikasi hubungan kedua negara. Mereka telah sepakat untuk memperkuat aliansi mereka sebagai bagian dari strategi untuk membangun dunia multi-kutub dan mempercepat pembangunan global.

Komentar