Krisis Air di India, Moody’s Sebut Bahaya Untuk Ekonomi dan Sosial!

India sebagai pusat pertanian dunia, memproduksi berbagai komoditas seperti susu, rempah-rempah, beras, gandum, sayuran, buah-buahan, dan kapas. Aktivitas pertanian ini sangat bergantung pada pasokan air, dengan 90% penggunaan air di negara tersebut dialokasikan untuk sektor ini.

“Kekeringan di bulan Agustus telah memperketat pasokan gula, menyebabkan harga di Maharashtra dan Karnataka naik ke level tertinggi dalam enam tahun,” kata Moody’s.

Tidak hanya sektor pertanian yang terancam, tetapi juga sektor-sektor yang sangat bergantung pada air seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri baja.

“Pembangkit listrik tenaga batu bara di India adalah konsumen air terbesar karena negara ini sangat bergantung pada listrik berbasis batu bara,” papar laporan itu. “Dengan memburuknya kekurangan air, pembangkit listrik tenaga batu bara di daerah yang kekurangan air bisa menghadapi gangguan operasional selama musim kemarau ketika penyediaan air untuk keperluan minum menjadi prioritas yang lebih tinggi,” jelasnya.

Moody’s memperingatkan bahwa krisis air ini tidak hanya mengancam ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kestabilan sosial di India, dengan potensi meningkatkan volatilitas pertumbuhan ekonomi dan melemahkan kemampuan negara tersebut untuk menghadapi guncangan di masa depan.

Komentar