JurnalPatroliNews – Jakarta –Â Mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali mencuri perhatian dunia internasional lewat lawatannya ke Riyadh, Arab Saudi. Kunjungan ini merupakan bagian dari agendanya menghadiri Forum Investasi Saudi-Amerika sebelum melanjutkan perjalanan ke Qatar dan Uni Emirat Arab dalam beberapa hari ke depan.
Menurut laporan Reuters, Trump tidak datang sendirian. Ia menggandeng para tokoh bisnis papan atas Amerika, termasuk pendiri Tesla, Elon Musk. Selain Musk, turut hadir juga nama-nama besar seperti CEO BlackRock Larry Fink, serta pimpinan dari Citigroup, IBM, Boeing, Delta Airlines, American Airlines, dan United Airlines.
Tujuan utama kunjungan ini jelas: Trump ingin memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi. Negeri kaya minyak itu sebelumnya telah menjanjikan komitmen investasi senilai 600 miliar dolar AS, namun Trump mengincar jumlah yang jauh lebih besar—yakni 1 triliun dolar AS.
Kerja sama antara Washington dan Riyadh sendiri telah berlangsung erat selama puluhan tahun. Arab Saudi memasok minyak, sementara AS memberikan dukungan keamanan. Dalam konteks ini, Trump diperkirakan akan menawarkan paket penjualan senjata bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Paket tersebut diyakini mencakup berbagai teknologi militer canggih.
Tak hanya soal ekonomi dan militer, agenda geopolitik pun ikut dibawa dalam lawatan ini. Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, sebelumnya menyampaikan optimisme soal kelanjutan Abraham Accords, perjanjian diplomatik yang pada masa kepemimpinan Trump berhasil mendorong sejumlah negara Arab—seperti UEA, Bahrain, dan Maroko—untuk menjalin hubungan resmi dengan Israel.
Dengan lawatan ini, Trump tampaknya tidak hanya ingin mempererat hubungan ekonomi, tapi juga kembali mengukuhkan pengaruh diplomatiknya di kawasan strategis Timur Tengah.
Komentar