JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, pada Sabtu (26/4/2025) malam waktu setempat, menyebabkan sedikitnya empat korban jiwa dan lebih dari 500 orang mengalami luka-luka, sebagaimana diberitakan media nasional Iran.
Menurut laporan Reuters, insiden ini bertepatan dengan berlangsungnya putaran ketiga perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di Oman. Namun hingga kini, tidak ditemukan bukti yang mengaitkan dua peristiwa tersebut.
Hossein Zafari, juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, mengatakan ledakan kemungkinan dipicu oleh kegagalan dalam penyimpanan bahan kimia di dalam kontainer pelabuhan.
“Ledakan ini disebabkan oleh bahan kimia yang tersimpan dalam kontainer,” ujarnya kepada kantor berita ILNA, dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan, otoritas manajemen krisis sebelumnya telah memperingatkan pihak pelabuhan soal potensi bahaya tersebut saat melakukan inspeksi di lokasi.
Walaupun indikasi awal mengarah pada bahan kimia sebagai penyebab, pemerintah Iran menegaskan bahwa penyelidikan menyeluruh masih berlangsung untuk mengungkap sumber pasti ledakan tersebut.
Rekaman yang disiarkan televisi pemerintah menunjukkan kepulan asap hitam tebal dan oranye membubung tinggi, dengan bangunan perkantoran di sekitar pelabuhan rusak parah dan puing-puing berserakan.
Pelabuhan Shahid Rajaee sendiri merupakan terminal kontainer terbesar di Iran dan memainkan peran vital dalam perdagangan negara itu. Dentuman keras dari ledakan bahkan terdengar hingga Pulau Qeshm, sekitar 26 kilometer dari Bandar Abbas, dan menyebabkan kaca-kaca pecah dalam radius beberapa kilometer.
Kantor berita Tasnim membagikan video suasana kacau pasca-ledakan, memperlihatkan para korban yang mengalami luka-luka mendapatkan pertolongan darurat.
Sebelumnya, televisi nasional Iran melaporkan bahwa kelalaian dalam penanganan bahan mudah terbakar diyakini sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya ledakan. Seorang pejabat setempat menyebut ledakan bermula dari beberapa kontainer yang meledak secara beruntun.
Dalam upaya pengamanan, sejumlah truk telah dievakuasi dari area pelabuhan, dan seluruh aktivitas operasional dihentikan sementara. Pejabat memperingatkan kemungkinan masih ada bahan kimia berbahaya tersisa di lokasi.
Komentar