JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengambil langkah tegas dengan mencopot Shahram Dabiri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Bidang Urusan Parlementer, menyusul munculnya foto-foto liburan mewah sang pejabat ke Antartika yang memicu gelombang kemarahan publik.
Langkah tersebut diambil di tengah kondisi ekonomi Iran yang semakin memburuk akibat hiperinflasi dan merosotnya nilai tukar mata uang nasional.
Mengutip laporan AFP pada Sabtu, 5 April 2025, sejumlah unggahan di media sosial memperlihatkan Dabiri dan seorang wanita yang disebut sebagai istrinya, sedang berfoto di dekat kapal pesiar mewah Plancius. Kapal milik operator Belanda itu dikenal dengan ekspedisi eksklusifnya ke Antartika sejak 2009, dengan biaya perjalanan mencapai 3.885 euro per orang—sekitar Rp69 juta untuk perjalanan selama delapan hari.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis kantor berita pemerintah IRNA, Presiden Pezeshkian menegaskan bahwa tindakan seperti itu, sekalipun dibiayai dari dana pribadi, tidak bisa diterima dalam situasi ekonomi rakyat yang serba sulit.
“Ketika sebagian besar warga masih terhimpit tekanan ekonomi, liburan mahal oleh pejabat publik menunjukkan kurangnya empati, dan karenanya tidak dapat ditoleransi,” tulisnya dalam surat pemecatan.
Dabiri sendiri diketahui merupakan sekutu dekat Pezeshkian dan baru dilantik pada Agustus 2024. Meski kantor Dabiri sempat merilis klarifikasi bahwa perjalanan itu dilakukan sebelum ia menjabat, upaya tersebut gagal meredam kritik. Bahkan, para pendukung Presiden sendiri mendesak agar Dabiri segera dicopot.
Kasus ini menjadi tekanan politik lanjutan bagi Pezeshkian, yang saat mencalonkan diri menjanjikan pembenahan ekonomi sebagai prioritas utama. Sebelumnya, pada Maret 2025, parlemen Iran juga telah memecat Menteri Ekonomi Abdolnasser Hemmati setelah inflasi melonjak drastis dan nilai mata uang jatuh tajam terhadap dolar AS.
Saat ini, struktur pemerintahan Iran mencakup 12 wakil presiden yang menangani berbagai sektor strategis, seperti anggaran, energi, urusan perempuan dan keluarga, hingga veteran. Selain itu, presiden dibantu oleh 19 menteri, satu sekretaris kabinet, dan seorang kepala staf.
Komentar