JurnalPatroliNews – NewYork – Selama kampanye, mantan Presiden AS Donald Trump selalu mengusung nilai inklusivitas bagi Partai Republik.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sejumlah momen kontroversial yang justru berlawanan dengan pesan tersebut. Insiden-insiden ini mencuat dalam kampanye Trump di New York pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Sebagai kota yang sangat beragam, New York merupakan rumah bagi berbagai kelompok etnis, termasuk warga kulit hitam, keturunan Puerto Rico, dan mereka dengan latar belakang ras campuran. Namun, keragaman ini justru terabaikan dalam beberapa pernyataan kontroversial yang mengandung unsur rasisme.
Dilansir dari Global News pada Senin, 28 Oktober 2024, berikut adalah lima momen rasis di rapat umum Trump:
- Puerto Rico Dilecehkan sebagai “Pulau Sampah Terapung”
Dalam acara pembukaan di Madison Square Garden, komedian dan podcaster Tony Hinchcliffe—dikenal sebagai “Kill Tony”—membuat pernyataan mengejutkan dengan menyebut Puerto Rico sebagai “pulau sampah terapung.” Hal ini menuai kontroversi karena di Pennsylvania saja, terdapat sekitar 500.000 warga Puerto Rico, yang membentuk 4% dari populasi.
- Sindiran Mengenai Warga Latin dan Tingginya Angka Kelahiran
Hinchcliffe kembali melontarkan komentar tak pantas terhadap warga Latin dengan menyindir bahwa mereka “suka membuat banyak anak.” Ungkapan ini dianggap stereotipikal dan merendahkan.
- Tucker Carlson Sebut Kamala Harris sebagai “Orang Campuran IQ Rendah”
Tucker Carlson, pembawa acara bincang-bincang, melontarkan pernyataan merendahkan mengenai Wakil Presiden Kamala Harris dengan menyebut ras campurannya sebagai “Malaysia-Samoa” dan menyinggung IQ-nya. Ucapannya dinilai meremehkan kemampuan dan prestasi Harris.
- Grant Cardone Sebut Kamala Harris “Dibantu Germo”
Pengusaha Grant Cardone mengecam Harris dengan menyebut bahwa ia adalah kandidat presiden paling tidak memenuhi syarat dalam sejarah AS, dan dengan hina menyebut “pembantu germo” dalam konotasi negatif yang menyerang karakter Harris secara personal.
- Lelucon Stereotip Terhadap Pria Kulit Hitam
Saat melihat seorang pria kulit hitam di penonton, Hinchcliffe membuat lelucon rasis dengan mengaitkan pria tersebut dengan “semangka,” mengganti tradisi Halloween yang biasa menggunakan labu. Lelucon tersebut dianggap penuh stereotip negatif yang tidak pantas.
Pernyataan-pernyataan ini tidak hanya menuai kecaman, tetapi juga menimbulkan pertanyaan atas komitmen Trump terhadap inklusivitas yang ia gaungkan dalam kampanyenya.
Komentar