Media Australia Angkat Kisah Pasien Corona di Bandung yang Tewas Karena Hoaks

JurnalPatroliNews Jakarta – Kantor berita Australia, ABC News mengangkat kisah tentang pasien corona di Bandung yang tewas akibat termakan berita hoaks. ABC menulis berita tentang Gusman Suherman yang kehilangan ayahnya karena covid-19.

Sebelum meninggal, menurut Gusman, ayahnya termakan oleh berita bohong atau hoaks seputar virus corona yang beredar di aplikasi pesan teks. “Ayah saya mendapat informasi di WhatsApp yang mengatakan bahwa jika pergi ke rumah sakit, mereka dengan sengaja memberi Anda virus,” kata Gusman, di Bandung, pekan lalu.

Akibatnya, sang ayah tak ingin pergi ke rumah sakit meskipun dalam kondisi kritis. Ayah Gusman akhirnya meninggal.

Dia mengimbau masyarakat agar tak membagikan informasi yang belum diverifikasi di media sosial. Gusman mengaku, selain ayahnya ada sembilan orang tetangga yang meninggal akibat covid-19 pada pekan yang sama.

Gusman khawatir berita hoaks yang beredar di media sosial akan menyebabkan kerusakan serius. “Saya khawatir informasi semacam ini diterima oleh orang-orang yang terlalu malas untuk mencari tahu kebenarannya atau memeriksa ulang, dan peluang mereka untuk menemukan sumber terpercaya agak sulit,” katanya. “Mereka akan percaya semua informasi yang mereka terima.”

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan langkah-langkah darurat baru untuk menahan wabah yang telah membebani sistem kesehatan di negara itu. Jumlah rata-rata harian kasus di Indonesia selama seminggu terakhir telah di atas angka 20.000.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menggambarkan situasi di Indonesia sebagai “kebodohan kawanan”.

“Perilaku manusia yang mendorong virus untuk bereplikasi, memperbanyak diri dan menjadi lebih menular,” kata Pandu di akun media sosialnya.

Dia mengatakan pemerintah membuat keputusan yang kurang tepat sementara banyak orang di Indonesia menolak mengikuti protokol kesehatan dan enggan menerima vaksin corona

Komentar