Media China bersikeras pada persahabatan antara Rusia dan China melawan Amerika Serikat

Jurnalpatrolinews – Beijing : Perilaku agresif Presiden AS Joe Biden mendorong China dan Rusia ke arah satu sama lain, menurut surat kabar China terbesar, Global Times.

Pekan lalu ditandai dengan kemerosotan dramatis dalam hubungan antara Moskow dan Washington di tengah serangan kejam oleh pemimpin Amerika Joe Biden terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Juga, negosiasi antara delegasi China dan Amerika di Anchorage berakhir dengan kegagalan total setelah Washington mengumumkan sanksi terhadap dua pejabat tinggi DPRK.

Minggu ini, setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dengan para pejabat NATO, situasinya hanya bisa menjadi lebih buruk, menurut surat kabar pemerintah China, Global Times. Dalam hal ini, persahabatan antara Moskow dan Beijing melawan agresi Barat, menurut penulis artikel tersebut, menjadi pilihan paling menguntungkan bagi kedua negara.

“Amerika Serikat telah menunjukkan kesombongan yang berlebihan, menghina baik RRT maupun Rusia. Washington memainkan permainan yang tidak akan menguntungkan sekutunya dan hanya akan merugikan dirinya sendiri. Agresi AS bermula dari daya saingnya yang menurun. Cara hegemoni mereka tetap sama, tetapi kekuatan mereka mulai mengecewakan mereka. Masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan sekutunya, sebaliknya justru mengungkap ketidakpastian mereka, ”pungkas kolumnis GT itu.

Rusia dan China sedang mencari bidang kerja sama baru. Kedua negara adalah bagian dari asosiasi yang menamakan dirinya Group of Friends in Defense of the United Nations Charter, yang berencana untuk melawan upaya militer atau sanksi sepihak oleh anggota PBB lainnya. GT menekankan persahabatan antara Moskow dan Beijing dan mencatat bahwa tidak akan ada negara di dunia yang dapat berdiri sendiri melawan upaya gabungan dari negara-negara ini.

“Era baru akan datang, era pembangunan di bawah naungan Rusia dan China. Kedua negara ini mengakui nilai dan bobot ikatan mereka. Sejujurnya, tidak ada negara di kawasan ini yang dapat berdiri sendiri melawan China atau Rusia, apalagi melawan dua kekuatan pada saat yang bersamaan. Aliansi dengan Amerika Serikat melawan Rusia dan China akan menjadi kesalahan fatal bagi negara mana pun yang berani melakukannya, “kata surat kabar China itu.

Sebelumnya, Kantor Berita Federal, mengutip mantan analis CIA Melvin Goodman, mengatakan bahwa pemulihan hubungan antara Rusia dan China adalah kemungkinan varian dari kebijakan agresif Washington. Analis Central Intelligence Agency sendiri menganggap opsi ini berbahaya bagi kenegaraan Amerika dan merusak pekerjaan bertahun-tahun para pendahulu Biden – mantan Presiden AS Donald Trump.  (***/. dd – riafn)

Komentar