JurnalPatroliNews – Bangladesh – Muhammad Yunus, peraih Hadiah Nobel Perdamaian, dilantik sebagai pemimpin sementara Bangladesh pada Kamis (8/8/2024). Dia berjanji untuk mengembalikan negara itu ke jalur demokrasi setelah demonstrasi berdarah yang dipimpin mahasiswa mengakhiri pemerintahan 15 tahun Sheikh Hasina.
Yunus, yang baru saja kembali ke Bangladesh dari Eropa beberapa jam sebelum pelantikan, berikrar untuk “menegakkan, mendukung, dan melindungi konstitusi” di hadapan para pemimpin politik, masyarakat sipil, jenderal, dan diplomat di istana kepresidenan.
“Ini adalah hari yang mulia bagi kita,” kata Yunus (84) kepada wartawan setibanya di Dhaka, sebagaimana dilaporkan AFP. “Bangladesh telah menciptakan hari kemenangan baru. Ini adalah kemerdekaan kedua bagi Bangladesh.”
Yunus mengimbau pemulihan ketertiban di negara Asia Selatan tersebut setelah minggu-minggu kekerasan yang menewaskan setidaknya 455 orang, serta menyerukan masyarakat untuk saling menjaga, termasuk melindungi minoritas yang menjadi sasaran serangan.
“Tugas pertama kita adalah penegakan hukum. Kita tidak bisa maju kecuali kita memperbaiki situasi hukum dan ketertiban,” ujar Yunus.
“Saya meminta kepada rakyat, jika Anda percaya kepada saya, pastikan tidak ada serangan terhadap siapa pun di negara ini. Setiap orang adalah saudara kita. Tugas kita adalah melindungi mereka,” tambah Yunus, menekankan bahwa “seluruh Bangladesh adalah satu keluarga besar.”
Komentar