Negara Kaya Minyak Venezuela Dihantam Krisis, Presiden Umumkan Darurat Ekonomi

Caracas, ibu kota negara, menjadi simbol kebangkitan. Pusat perbelanjaan, restoran, dan layanan digital tumbuh cepat. Bahkan kawasan kumuh pun mulai menggeliat dengan usaha kecil seperti pedagang kaki lima dan warung makanan. Namun, kebangkitan ini ternyata bersifat parsial—hanya menyentuh sebagian kecil wilayah.

Di kota seperti Maracaibo, gambaran yang ditampilkan jauh berbeda. Luis Medina, warga setempat berusia 21 tahun, mengaku jalanan di pusat kota justru dipenuhi toko-toko tutup. “Subway tutup, toko ponsel juga tutup, restoran El Gaucho pun tutup. Hampir semuanya gulung tikar,” ujarnya.

Nilai Uang Anjlok, Inflasi Melejit

Ketimpangan antara kurs resmi dan nilai tukar di pasar gelap membuat mayoritas transaksi informal mengandalkan kurs pasar gelap, yang jauh lebih tinggi. Hal ini memicu lonjakan harga di hampir seluruh sektor, termasuk bahan pokok dan bahan bangunan.

Ekonom Pedro Palma memperkirakan inflasi nasional kini melayang di kisaran 180-200%. Ia mengingatkan bahwa tanpa intervensi, daya beli masyarakat akan makin melemah dan bisa memicu gelombang PHK. “Inflasi melonjak, ekonomi melambat—kombinasi yang berbahaya,” jelasnya.

Dalam kondisi ini, pemerintah hanya mampu menetapkan gaji minimum sebesar US$1,65 per bulan, ditambah tunjangan sebesar US$100. Namun realitanya, banyak perusahaan tidak membuka lowongan, dan bahkan mulai menggaji karyawan dengan mata uang lokal yang terus terdevaluasi.

Impian Migrasi Mulai Pudar

Sebelumnya, banyak warga Venezuela berharap bisa migrasi untuk memperbaiki nasib. Namun kini, kebijakan imigrasi yang lebih ketat dari pemerintah AS membuat banyak rencana itu urung dilakukan.

Jonatan Urdaneta, seorang sopir taksi yang biasa mengantar calon migran ke perbatasan Kolombia, mengatakan bahwa jumlah penumpang yang ia bawa turun drastis. “Dulu saya bisa bolak-balik dua kali dalam sehari, sekarang satu perjalanan pun jarang,” keluh pria berusia 27 tahun itu sambil menatap mobil tuanya.

“Keadaan benar-benar memprihatinkan. Saya hanya bisa berharap keadaan berubah, kalau Tuhan mengizinkan,” pungkasnya.

Komentar