JurnalPatroliNews – Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali mengeluarkan pernyataan tegas terkait serangan Hizbullah, bersumpah untuk menyerang kelompok bersenjata tersebut di seluruh Lebanon, termasuk Beirut.
Pernyataan ini disampaikan pada Selasa, 15 Oktober 2024, setelah Hizbullah melakukan serangan mematikan terhadap pangkalan militer Israel.
“Kami akan terus menyerang Hizbullah tanpa ampun di semua bagian Lebanon, termasuk Beirut,” ungkap Netanyahu saat kunjungannya ke pangkalan militer dekat Binyamina, selatan Haifa, seperti dilansir AFP.
Serangan oleh Hizbullah terjadi pada Minggu, 13 Oktober 2024, di mana mereka menggunakan pesawat nirawak untuk menyerang pangkalan Israel. Insiden tersebut mengakibatkan tewasnya empat tentara Israel dan 60 lainnya terluka.
Hizbullah mengklaim serangan ini sebagai respons terhadap pemboman Israel yang sebelumnya telah menewaskan sedikitnya 22 orang di Beirut.
Konflik antara Israel dan Hizbullah kembali meningkat sejak 23 September, ketika Israel meningkatkan serangan udaranya terhadap target-target di Lebanon. Menurut data kementerian kesehatan Lebanon, setidaknya 1.315 orang telah tewas akibat konflik yang berkepanjangan ini, meskipun diperkirakan jumlah korban sebenarnya lebih tinggi.
Sebelum pernyataan Netanyahu, serangan udara baru dilaporkan terjadi di sekitar Lebanon, termasuk serangan di desa mayoritas Kristen di utara yang menewaskan sedikitnya 21 orang pada hari Senin.
Hizbullah mengklaim telah meluncurkan roket ke pangkalan angkatan laut dekat Haifa dan terlibat dalam bentrokan di desa Aita al-Shaab, serta meluncurkan serangan lebih lanjut di kota Safed.
Militer Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di seluruh wilayah tengah Israel, termasuk di pusat komersial Tel Aviv, setelah intersepsi dua pesawat nirawak yang mendekat dari Suriah.
Ketegangan yang terus meningkat ini menunjukkan bahwa situasi di kawasan tersebut semakin tidak stabil, dengan risiko eskalasi yang semakin besar.
Komentar