Netanyahu Mengklaim Israel “Menang” Melawan Iran

Jurnalpatrolinews – Tel Aviv : Pada tanggal 1 Maret 2021, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel “menang melawan Iran.”

Dia menyalahkan Iran atas ledakan di kapal induk berbendera Israel di Teluk Oman.

“Ini memang tindakan Iran, itu jelas,” kata perdana menteri kepada penyiar publik Kan.

Ditanya apakah Israel akan menanggapi serangan terhadap kapal tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa Iran “adalah musuh terbesar Israel dan kami menyerang mereka di seluruh wilayah.”

Perdana menteri menambahkan bahwa Israel telah memberi tahu Amerika Serikat bahwa Yerusalem tidak akan mengizinkan Teheran memiliki senjata nuklir, apa pun persyaratan JCPOA.

Iran menanggapi pernyataan Netanyahu, dengan mengatakan “sangat menolak” tuduhan bahwa mereka berada di balik serangan itu. Dalam jumpa pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Netanyahu “menderita obsesi dengan Iran” dan menggambarkan tuduhannya sebagai “penjual rasa takut.”

Iran menyalahkan Israel atas serangkaian serangan baru-baru ini, termasuk ledakan misterius musim panas lalu yang menghancurkan pabrik perakitan sentrifugal canggih di fasilitas nuklir Natanz dan pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan top Iran yang mendirikan program nuklir militer Republik Islam dua dekade lalu. . Iran telah berulang kali berjanji untuk membalas pembunuhan Fakhrizadeh.

Iran juga mengatakan tidak mau duduk dengan AS dalam negosiasi tidak resmi untuk mencoba dan menyelamatkan JCPOA. Pemerintahan Biden mencabut beberapa sanksi yang diberlakukan PBB, yang dipulihkan oleh pemerintahan Trump, tetapi menolak untuk mencabut banyak sanksi lain yang menurut Teheran perlu dilakukan sebelum negosiasi dapat dilakukan.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran mengatakan ini bukan waktu yang tepat untuk pembicaraan yang diusulkan oleh Uni Eropa.

“Mempertimbangkan tindakan dan pernyataan baru-baru ini oleh Amerika Serikat dan tiga kekuatan Eropa, Iran tidak menganggap ini saat untuk mengadakan pertemuan informal dengan negara-negara tersebut, yang diusulkan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa,” juru bicara Saeed Khatibzadeh dikutip oleh Iran. media sebagai pepatah.

AS mengatakan pihaknya kecewa tetapi tetap siap untuk “terlibat kembali dalam diplomasi yang berarti” tentang masalah tersebut.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan AS sekarang akan berkonsultasi dengan pihak lain dalam kesepakatan nuklir – Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman – “di jalan terbaik ke depan”.  (***/. dd – sthfrnt)

Komentar