JurnalPatroliNews – Vietnam – Nguyen Phu Trong, Ketua Partai Komunis Vietnam (VCP), telah meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah lama berjuang melawan penyakit serius. Kabar ini diumumkan pada Jumat (19/7) waktu setempat melalui situs resmi Pemerintah.
“Presiden Vietnam To Lam untuk sementara mengambil alih tugas Trong pada Kamis karena kebutuhan untuk terus memprioritaskan waktu bagi sekretaris jenderal untuk fokus pada pengobatan aktif,” kata Politbiro partai tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (20/7).
Nguyen Phu Trong telah memimpin partai tersebut selama 13 tahun. Lahir pada tahun 1944 dari keluarga petani, Trong memulai karier politiknya dengan bergabung dengan partai buruh pada masa puncak Perang Vietnam. Ia pernah memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai editor majalah partai, ketua parlemen, dan sekretaris komite partai di parlemen.
Dalam perjalanan kariernya, Trong juga sempat belajar di Uni Soviet dari tahun 1981 hingga 1983. Banyak spekulasi bahwa di bawah kepemimpinannya, Vietnam akan semakin dekat dengan Rusia dan Cina. Namun, Trong memperkenalkan kebijakan “diplomasi bambu,” yang menggambarkan fleksibilitas dan ketahanan Vietnam dalam menghadapi perubahan geopolitik.
Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sejak 2011, Trong memimpin Vietnam dengan visi pragmatis dan memberantas korupsi dengan tegas. Seperti halnya Xi Jinping di Tiongkok, ia juga memenangkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya, memperkuat pengaruhnya di kancah politik Vietnam.
Dengan meninggalnya Nguyen Phu Trong, Vietnam kehilangan seorang pemimpin yang tegas dan berpengaruh, yang telah membentuk hubungan internasional dan internal negara dengan tegas dan berwibawa.
Komentar