1,9 Juta Warga Pakistan Dirawat di Rumah Sakit Akibat Kabut Asap Beracun

Dr. Qurat ul Ain, seorang dokter di Lahore, menyebut bahwa jumlah pasien tahun ini meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kami melihat lebih banyak anak-anak dan lansia yang datang dengan kesulitan bernapas, batuk parah, dan iritasi mata. Tingkat kabut asap tahun ini jauh lebih buruk,” jelasnya.

Pemerintah telah memberlakukan libur sekolah hingga 24 November dan menutup beberapa fasilitas umum untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Meski begitu, kualitas udara tetap berada pada tingkat yang sangat berbahaya. Indeks Kualitas Udara (AQI) di Lahore sering kali melampaui angka 1.000, sementara Multan mencatat AQI mengkhawatirkan lebih dari 2.000.

Bagi warga, dampak kabut asap ini tidak hanya pada kesehatan fisik tetapi juga mental. Pembersih udara yang menjadi kebutuhan mendesak masih sulit dijangkau sebagian besar masyarakat, sehingga banyak yang hanya bisa berupaya bertahan di dalam rumah.

Meski langkah darurat telah diambil, warga berharap pemerintah dapat menangani sumber utama polusi untuk menghindari krisis yang lebih parah di masa mendatang.

Komentar