JurnalPatroliNews – Prancis – CEO Telegram, Pavel Durov, akan menjalani penahanan yang diperpanjang hingga 96 jam berdasarkan keputusan pengadilan Prancis pada Minggu malam (25/8).
Sumber yang mengetahui situasi ini menyebutkan bahwa Durov akan menjalani penahanan dan pemeriksaan intensif selama periode tersebut.
“Setelah penahanan ini berakhir, hakim akan menentukan apakah Durov akan dibebaskan atau menghadapi tuntutan lebih lanjut yang mengharuskannya tetap dalam tahanan,” kata sumber itu, dilansir AFP.
Durov tiba di Bandara Le Bourget pada Sabtu malam (24/8) setelah terbang dari Baku, Azerbaijan, dan berniat menikmati makan malam di Paris.
Didampingi oleh seorang pengawal dan asisten pribadinya, Durov ditangkap segera setelah tiba di bandara.
Otoritas Prancis yang bertugas di OFMIN, kantor yang berfokus pada pencegahan kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Durov. Penangkapan ini terkait dengan dugaan pelanggaran termasuk penipuan, perdagangan narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisasi, dan promosi terorisme yang berhubungan dengan platform Telegram.
Durov dituduh tidak mengambil langkah yang memadai untuk mencegah penggunaan Telegram dalam aktivitas kriminal.
Komentar