JurnalPatroliNews – Sudan – Konflik yang berlangsung di Sudan terus menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Berdasarkan laporan terbaru, korban yang tewas akibat perang telah mencapai 61 ribu orang sejak pecahnya pertempuran lebih dari satu tahun lalu, pada bulan April 2023.
Menurut laporan dari Sudan Research Group di London School of Hygiene and Tropical Medicine yang dirilis pada Rabu (13/11/2024), angka kematian ini mencakup mereka yang tewas langsung dalam pertempuran serta mereka yang meninggal akibat kelaparan dan penyakit yang muncul akibat konflik.
“Penelitian ini menggunakan metode ‘capture-recapture’ untuk mencoba mencatat kematian yang tidak terdeteksi,” kata Maysoon Dahab, penulis utama yang juga seorang ahli epidemiologi.
Metode ini melibatkan pengumpulan data dari beberapa sumber independen untuk menilai tingkat kematian yang belum tercatat.
Tiga daftar kematian disusun oleh para peneliti. Daftar pertama berasal dari survei publik yang disebar melalui media sosial antara November 2023 hingga Juni 2024. Daftar kedua diperoleh melalui distribusi survei pribadi oleh aktivis komunitas.
Sumber ketiga adalah laporan kematian yang ditemukan di media sosial, khususnya dari tiga kota utama: Khartoum, Omdurman, dan Bahri.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kematian tidak tercatat dengan benar. Dari ketiga daftar ini, hanya sekitar 5% dari kematian yang tercatat di Khartoum dan 7% dari kematian akibat cedera sengaja.
Para peneliti memperingatkan bahwa jumlah korban di wilayah-wilayah lain di Sudan mungkin bahkan lebih tinggi.
Komentar