JurnalPatroliNews – Israel – Israel dikabarkan akan menghentikan serangannya ke Gaza selama tiga hari ke depan. Langkah ini diambil setelah adanya kesepakatan mengenai “jeda kemanusiaan” yang memungkinkan petugas kesehatan untuk melakukan vaksinasi polio pada anak-anak di wilayah tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengumuman ini dibuat pada Kamis waktu setempat. Namun, rincian pelaksanaan jeda ini masih belum jelas, apakah serangan akan dihentikan di seluruh Gaza atau hanya di area tertentu.
“Cara kita berdiskusi dan sepakat, kampanye akan dimulai pada tanggal 1 September di Gaza tengah, selama tiga hari,” kata perwakilan badan tersebut untuk wilayah Palestina Rik Peeperkorn, dimuat AFP, Jumat (30/8/2024).
“Akan ada jeda kemanusiaan selama vaksinasi,” sambunya.
Michael Ryan, wakil direktur jenderal WHO, menekankan pentingnya komitmen semua pihak untuk mematuhi kesepakatan ini. Ia juga menyatakan, “Untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio internasional, setidaknya 90% cakupan diperlukan dalam setiap putaran kampanye.”
Saat ini, Gaza telah menerima 1,26 juta dosis vaksin NoPV2, dengan tambahan 400.000 dosis yang akan menyusul. Vaksin ini diberikan dalam bentuk oral dengan dua tetes, dan petugas kesehatan akan kembali dalam waktu empat minggu untuk memberikan dua tetes tambahan, meskipun belum ada rencana untuk mengatur jeda tambahan dalam pertempuran.
Juru bicara urusan luar negeri Israel, Oren Marmorstein, mengungkapkan bahwa Israel telah bekerja sama dengan WHO dan UNICEF untuk melaksanakan vaksinasi di Gaza. Hamas juga mendukung “gencatan senjata kemanusiaan PBB.”
Wakil duta besar AS untuk PBB, Robert Wood, menegaskan urgensi pelaksanaan kampanye ini tanpa penundaan. Ia meminta Israel untuk memfasilitasi akses bagi lembaga yang menjalankan vaksinasi dan memastikan periode tenang selama kampanye tersebut.
AS dan Uni Eropa telah menyuarakan kekhawatiran terkait polio di Gaza setelah terdeteksinya kasus pertama dalam 25 tahun pada bayi berusia 10 bulan yang tidak divaksinasi.
Virus polio sangat menular dan sering menyebar melalui air dan limbah yang terkontaminasi, yang menjadi masalah besar di Gaza akibat kerusakan infrastruktur dari konflik. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan berpotensi fatal, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Komentar