Perihal Mahsa Amini, Iran: Kematian nya Bukan Karna Kekerasan Fisik

JurnalPatroliNews – Jakarta – Otoritas Iran kembali menegaskan hasil penyelidikannya yang menunjukkan Mahsa Amini meninggal karena sakit bukan karena dipukuli aparat seperti yang dirumorkan. Kematian Amini usai ditahan polisi moral telah memicu demo rusuh di Iran, yang memicu korban tewas.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (8/10/2022), Amini (22) meninggal dunia pada 16 September lalu, atau tiga hari setelah jatuh koma usai ditangkap polisi moral di Teheran karena melanggar aturan hijab. Kemarahan atas kematian Amini memicu unjuk rasa besar-besaran di berbagai wilayah Iran selama tiga pekan terakhir.

Unjuk rasa itu ditindaklanjuti dengan operasi penindakan tegas oleh otoritas Iran, yang berujung kerusuhan hingga memicu kematian puluhan orang dan penangkapan banyak orang.

Dalam laporan terbaru pada Jumat (7/10) waktu setempat, Organisasi Forensik Iran menjelaskan hasil penyelidikannya atas kematian Amini.

“Kematian Mahsa Amini tidak disebabkan oleh pukulan di kepala dan organ-organ vital dan anggota tubuh,” demikian pernyataan Organisasi Forensik Iran.

Disebutkan lebih lanjut oleh Organisasi Forensik Iran bahwa kematian Amini berkaitan dengan ‘operasi tumor otak pada usia delapan tahun’.

Orang tua Amini mengadukan para politik yang diduga terlibat dalam kematiannya. Bahkan salah satu sepupu Amini yang tinggal di Irak menuturkan kepada AFP bahwa wanita muda itu meninggal karena ‘pukulan keras di kepala’.

Pada Senin (3/10) lalu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan tanggapan pertamanya soal kematian Amini dan unjuk rasa memprotes kematiannya. Saat itu, Khamenei menyatakan bahwa kematian Amini ‘sangat menghancurkan hati saya’. Dia juga menyebut kematian Amini sebagai ‘insiden pahit’.
Namun Khamenei juga menuding Amerika Serikat (AS) dan Israel telah mengobarkan kerusuhan yang tengah melanda Iran.

“Saya mengatakan dengan jelas bahwa kerusuhan dan ketidakamanan ini direkayasa oleh Amerika dan rezim pendudukan Zionis yang palsu, serta para agen bayaran mereka,” sebut Khamenei merujuk pada Israel.

Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia (HAM) Iran melaporkan sedikitnya 92 orang tewas dalam unjuk rasa memprotes kematian Amini yang digelar di berbagai kota Iran sejak pertengahan September lalu.

Komentar