Pesan Perpisahan Biden untuk Xi Jinping dalam Pidato Terakhir di PBB

JurnalPatroliNews – AS – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (25/9/2024) waktu setempat. Ini merupakan pidato terakhirnya sebagai presiden karena memutuskan tidak kembali maju dalam kontestasi pemilu Negeri Paman Sam.

Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia, Biden membahas konflik di Ukraina, Jalur Gaza, dan Sudan, yang kemungkinan masih akan berlanjut meski masa jabatannya segera berakhir. Ia menyerukan agar semua pihak menghentikan konflik dan mencari jalan keluar diplomatis.

“Perang tidak pernah menguntungkan siapa pun. Meskipun situasi memanas, selalu ada peluang untuk mencapai solusi melalui diplomasi,” kata Biden kepada 193 anggota Majelis Umum PBB, seperti dikutip oleh Reuters.

Selama masa kepemimpinannya, invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 menjadi fokus utama. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, hadir di aula saat Biden menegaskan kembali dukungan AS yang terus berlanjut untuk negaranya.

“Putin telah gagal mencapai tujuannya. Ia ingin menghancurkan Ukraina, tetapi Ukraina tetap berdiri bebas,” tegas Biden.

“Kita tidak boleh menyerah, tidak boleh berpaling, dan kita akan terus mendukung Ukraina hingga mereka meraih perdamaian yang adil dan abadi.”

Saat ini, Rusia masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk sebagian besar Donbas. Pasukan Rusia juga telah mulai menyerang kota Vuhledar di timur Ukraina.

Berpindah ke Timur Tengah, Biden mendesak Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, serta memproses pembebasan sandera yang telah diupayakan melalui mediasi Washington bersama Qatar dan Mesir.

Selain itu, ia juga mengeluarkan pesan tegas kepada para pihak yang bertikai di Sudan, meminta agar konflik segera dihentikan.

Biden juga menyoroti peran Iran, yang memberikan dukungan kepada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Menurutnya, dunia harus bersatu menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.

“Kemajuan menuju perdamaian di Timur Tengah akan memperkuat posisi dunia dalam menghadapi ancaman Iran yang berkelanjutan,” ucap Biden.

“Kita harus bekerja sama untuk memutus dukungan bagi kelompok teroris proksi Iran dan memastikan bahwa Iran tidak pernah memiliki senjata nuklir.”

Selain itu, Biden juga menyampaikan pesan kepada rival utamanya di Asia, China. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat akan terus mengelola hubungan dengan Beijing secara bertanggung jawab agar persaingan tidak berubah menjadi konflik.

“Kami siap bekerja sama dalam menangani berbagai tantangan mendesak,” tuturnya.

“Kami baru-baru ini memulai kembali kerja sama dengan China untuk menghentikan aliran narkotika sintetis berbahaya, dan saya menghargai upaya ini. Ini sangat penting bagi masyarakat di negara saya dan juga bagi banyak negara lain di seluruh dunia.”

Komentar