Jurnalpatrolinews – Buka : Kenangan akan hampir 20.000 nyawa yang melayang dalam 10 tahun selama krisis di Bougainville, dan tekad orang-orang Bougainville untuk membangun kembali kehidupan yang baru, kembali muncul di benak orang-orang saat dua pemimpin meneteskan air mata di hadapan publik.
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, dan Presiden Bougainville yang baru, Ishmael Toroama, keduanya merupakan anak misionaris – yang satu melintasi daerah pegunungan, yang satunya lagi melintasi rawa-rawa di daerah Barat – dan keduanya dibesarkan oleh keluarga Kristen, berdiri di atas panggung untuk menyaksikan pelantikan Presiden Bougainville di Buka Selasa kemarin (29/9/2020).
Ketika lagu kebangsaan dinyanyikan, PM Marape mengenang orang-orang Bougainville yang meskipun telah mengalami banyak penderitaan, namun masih bertekad untuk menyambut perdamaian setelah krisis Bougainville.
Pejabat Plt. Sekretaris Negara PNG, Isaac Lupari, berkata kedua pemimpin itu akan memulai berembuk dalam beberapa bulan mendatang mengenai rencana ke depan, sebelum rapat pertama badan pengawas gabungan pada November mendatang. Krisis ini dan dampaknya masih segar di benar oleh mereka,” katanya.
Toroama berkata Pemerintah PNG telah “menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan yang luar biasa pada kami. Tetapi kalian juga telah membantu kami untuk memulihkan kehidupan kami dan kalian membantu kami membangun kembali sistem dan institusi pemerintah kami,” katanya.
“Kami telah melakukan rekonsiliasi, berhenti bermusuhan dan mulai bekerja bersama-sama sebagai orang-orang Melanesia sejati. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk membantu orang-orang Bougainville agar bisa memiliki kehidupan yang nyaman.”
Sementara itu PM Marape berkata “perjalanan ini merupakan perjalanan yang panjang untuk mengembalikan dan memelihara perdamaian dan mengupayakan kesejahteraan untuk Bougainville dan PNG. Dan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan Toroama dalam menemukan jalan keluar yang benar-benar membawa berkat bagi PNG dan Bougainville. (jubi)
Komentar