Prancis Tolak Permohonan Rusia Terkait Penahanan CEO Telegram

Durov dituduh oleh otoritas Prancis terlibat dalam berbagai pelanggaran seperti penipuan, perdagangan narkoba, perundungan siber, kejahatan terorganisir, dan promosi terorisme, berdasarkan laporan dari OFMIN, sebuah badan Prancis yang bertugas melindungi anak di bawah umur dari kekerasan.

Pengadilan Prancis menuduh Durov gagal mencegah penggunaan Telegram dalam berbagai tindakan ilegal tersebut, dan ia berpotensi menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun di Prancis.

Telegram sendiri, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, menjadi platform utama yang sering digunakan untuk menyebarkan konten terkait perang, termasuk informasi yang tidak tersaring dan kadang menyesatkan dari kedua belah pihak.

Di Rusia, Telegram merupakan salah satu saluran komunikasi online paling penting, digunakan oleh berbagai otoritas dan politisi untuk berkomunikasi.

Komentar