Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar Fed funds futures menunjukkan bahwa investor mengantisipasi setidaknya tiga kali pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun ini. Namun, menurut Evans, langkah tersebut tidak akan banyak mempengaruhi prediksi resesinya.
“Beberapa kali pemotongan suku bunga tidak akan cukup untuk mencegah resesi. Biasanya, resesi berlangsung selama 10 bulan… Butuh waktu sekitar satu tahun sebelum pemotongan suku bunga benar-benar berdampak signifikan pada perekonomian,” jelasnya.
Evans juga menambahkan bahwa pasar memperkirakan tingkat suku bunga Fed funds akan turun menjadi 3% pada akhir tahun depan, sementara saat ini berada di level 5,3%. “Hal itu hanya mungkin terjadi jika resesi benar-benar terjadi,” kata Evans.
Secara umum, resesi terjadi ketika ada dua kuartal berturut-turut dengan penurunan PDB riil suatu negara. Para pelaku pasar juga sedang memantau simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole minggu ini, yang diharapkan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai prospek suku bunga, dengan Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada pertemuan tersebut pada hari Jumat.
Amerika Serikat telah menghadapi inflasi yang terus-menerus tinggi dan suku bunga yang tinggi. Dalam seratus tahun terakhir, negara ini telah mengalami lebih dari selusin resesi, beberapa di antaranya berlangsung hingga satu setengah tahun.
Meskipun AS belum secara resmi memasuki masa resesi, survei yang dilakukan oleh Affirm mengungkapkan bahwa sekitar 60% warga Amerika percaya bahwa negara tersebut sudah berada dalam kondisi resesi.
Komentar