JurnalPatroliNews – Prancis – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan komitmen investasi di wilayah Sahara Barat, Maroko, sebagai langkah mempererat hubungan bilateral antara Prancis dan Kerajaan Maroko.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Prancis Macron saat kunjungan resminya ke Rabat, bertemu Raja Mohammed VI pada pekan ini.
Dalam pernyataan resmi yang diterima pada Kamis, 31 Oktober 2024, Macron menyampaikan bahwa Prancis berencana mengalokasikan dana besar untuk proyek-proyek di Sahara, khususnya di Dakhla dan wilayah Guelmim-Oued Noun.
“Presiden Emmanuel Macron, delegasi Prancis pada hari Selasa, 29 Oktober 2024 mengumumkan rencana investasi di Sahara Maroko sebagai bagian dari rangkaian perjanjian dan kemitraan yang lebih luas antara kedua negara,” ungkap pernyataan tersebut.
Nilai total inisiatif investasi ini mencapai 10,8 miliar dolar AS (sekitar Rp169 triliun), yang akan difokuskan pada pembangunan energi terbarukan dan infrastruktur transportasi di Maroko.
Saat berpidato di parlemen Maroko, Macron menegaskan bahwa langkah investasi ini sejalan dengan perubahan kebijakan Prancis terhadap Sahara Barat, membuka era baru dalam kemitraan yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Ia juga mendukung rencana otonomi yang diajukan Maroko untuk Sahara Barat, menyebutnya sebagai solusi efektif untuk menyelesaikan konflik lama di kawasan tersebut.
“Wilayah Sahara Barat hari ini dan ke depannya tetap berada dalam kerangka kedaulatan Maroko,” ujar Macron, menggarisbawahi komitmen Prancis dalam mendukung stabilitas wilayah itu.
Macron juga menambahkan bahwa beberapa proyek besar di Sahara akan melibatkan Agence Française de Développement (AFD) untuk mendukung pembangunan jangka panjang di kawasan tersebut.
Komentar