JurnalPatroliNews – Jakarta – Ryan Wesley Routh, pria asal Hawaii, dilaporkan sebagai pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump, saat bermain golf di West Palm Beach pada Minggu (16/9). Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh beberapa media Amerika Serikat, yang mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Hingga saat ini, FBI belum mengonfirmasi secara resmi identitas Routh. Namun, mereka menyatakan bahwa pelaku telah ditangkap setelah gagal menembak Trump. Mantan Presiden Trump dilaporkan dalam kondisi aman.
Siapa Ryan Wesley Routh?
Informasi mengenai Routh masih terbatas. Beberapa laporan dari CNN dan The New York Times menyebutkan bahwa pria berusia 58 tahun tersebut bekerja sebagai pengembang perumahan murah di Hawaii. Routh juga memiliki riwayat keterlibatan dalam beberapa kasus pidana, meski detail mengenai kasus-kasus tersebut belum terungkap.
Routh dikenal aktif di media sosial, di mana ia sering mengunggah kritik terhadap Donald Trump dan sejumlah kandidat Partai Republik lainnya.
Dukungan Terhadap Ukraina
Di luar pandangan politiknya di dalam negeri, Routh juga menunjukkan dukungan kuat terhadap Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. Pada Maret 2022, Routh menyatakan niatnya untuk bergabung dengan sukarelawan asing yang ingin berperang melawan Rusia. “Saya bersedia terbang ke Krakow dan pergi ke perbatasan Ukraina untuk menjadi sukarelawan, berjuang, dan mati,” tulisnya di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Pada April 2022, kantor berita AFP pernah mewawancarai Routh di Kiev, di mana ia ikut serta dalam demonstrasi mendukung Ukraina. “Putin adalah teroris. Kita butuh orang-orang dari seluruh dunia untuk menghentikannya sekarang juga,” ujar Routh dalam wawancara tersebut.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai motif atau alasan di balik percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Routh.
Komentar