Putin Pamer Kekuatan! Rusia Luncurkan Rudal Jelajah dari Kapal Selam Nuklir

JurnalPatroliNews – Jakarta.,- Rusia menunjukkan kekuatannya di Laut Barents dengan meluncurkan rudal jelajah dari kapal selam bertenaga nuklirnya, di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO dan potensi ancaman Perang Dunia III.

Menurut laporan dari kantor berita Interfax pada Kamis (20/6/2024), kapal selam Severodvinsk dan Orel berhasil menembakkan rudal jelajah Kalibr dan Granit ke target yang dirancang untuk mensimulasikan armada kapal pendarat musuh, dengan jarak sekitar 106 mil.

“Latihan tempur ini berhasil diselesaikan menurut data kendali objektif,” demikian Interfax melaporkan, mengutip pernyataan dari armada. “Penggunaan senjata rudal sekali lagi menegaskan karakteristik bawaan dan keandalannya yang tinggi.”

Untuk menjaga keamanan, area uji coba rudal ditutup terlebih dahulu untuk lalu lintas maritim dan penerbangan sipil. Laut Barents, yang merupakan bagian dari Samudra Arktik, terletak di lepas pantai utara Norwegia dan Rusia, serta terbagi antara perairan teritorial kedua negara.

Aksi unjuk kekuatan ini berlangsung seiring dengan kesepakatan baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang bertemu di Pyongyang pada hari Rabu sebelumnya. Mereka berjanji untuk saling membantu dalam menghadapi serangan terhadap negara mana pun, dengan pakta tersebut dijelaskan sebagai “kemitraan strategis yang komprehensif.”

Kunjungan Putin ke Korea Utara, yang merupakan yang pertama dalam 24 tahun terakhir, terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional tentang potensi perjanjian senjata.

Dilaporkan bahwa Korea Utara mungkin akan memberi Rusia amunisi yang sangat dibutuhkan untuk konflik di Ukraina sebagai imbalan atas dukungan ekonomi dan teknologi yang dapat mendukung program senjata nuklir dan rudal Kim.

Setelah penandatanganan kesepakatan, Putin menekankan bahwa isu-isu keamanan dan internasional menjadi fokus utama pembicaraan mereka, tanpa menyingkirkan kemungkinan kerja sama teknis militer di masa depan dengan Korea Utara.

Kim menggambarkan perjanjian ini sebagai perjanjian damai dan defensif, yang diyakini akan mempercepat proses menuju dunia multipolar baru.

Selain itu, Rusia dan Korea Utara juga menandatangani perjanjian kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan kedokteran, dan sains, menurut laporan media pemerintah Rusia dan situs web Kremlin.

Komentar