Putin Prediksi Masa Depan Hubungan Rusia-AS Jika Kamala Harris Jadi Presiden

Peskov juga menyoroti bahwa pernyataan Kamala Harris mengenai Rusia sejauh ini bersifat tidak bersahabat. “Kami belum mencatat tindakan signifikan dari Harris, baik positif maupun negatif, terkait hubungan bilateral kami.”

Meski demikian, Peskov menegaskan bahwa Rusia tidak terlalu memikirkan siapa yang akan menjadi presiden AS berikutnya. “Prioritas utama kami adalah mencapai tujuan operasi militer khusus di Ukraina,” ujarnya kepada Russia Life.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menambahkan bahwa Moskow siap bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih menjadi presiden AS, selama ada itikad baik untuk dialog yang setara dan saling menghormati. “Putin telah berulang kali menyatakan bahwa kami siap bekerja sama dengan pemimpin Amerika mana pun yang dipilih oleh rakyat Amerika dan bersedia untuk dialog yang konstruktif,” kata Lavrov di sela-sela sidang Dewan Keamanan PBB.

Dengan pemilihan presiden AS yang semakin dekat, dunia menantikan bagaimana perubahan di Gedung Putih dapat mempengaruhi dinamika geopolitik global, terutama hubungan antara dua negara adidaya ini.

Komentar