JurnalPatroliNews – AS – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kremlin pada Jumat (10/1/2025), menunjukkan komitmen Rusia dalam menjalin hubungan dengan pemimpin negara-negara internasional.
“Presiden Putin selalu terbuka untuk menjalin komunikasi dengan pemimpin dunia, termasuk Presiden AS, Donald Trump,” ujar Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, sebagaimana dilaporkan oleh AFP.
Ia juga menegaskan bahwa Rusia menyambut baik pendekatan Trump yang mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan internasional.
Peskov menambahkan bahwa Moskow tidak menetapkan prasyarat apa pun untuk pertemuan ini. “Yang dibutuhkan hanyalah niat dan kemauan politik dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan melalui dialog,” jelasnya.
Sehari sebelumnya, pada Kamis (9/1/2025), Trump mengungkapkan bahwa rencana pertemuan dengan Putin sedang dalam tahap pengaturan.
“Dia ingin bertemu, dan kami sedang menyiapkan pertemuan itu,” kata Trump di sebuah acara bersama para gubernur Partai Republik di resor Mar-a-Lago, Florida.
Trump juga menegaskan pentingnya dialog tersebut untuk mengakhiri konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
“Presiden Putin ingin bertemu, dan dia telah menyatakan itu secara terbuka. Kita harus menyelesaikan perang ini, situasi ini adalah bencana berdarah,” ungkapnya.
Meski Trump menyatakan keyakinannya bahwa ia dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun, ia belum menguraikan langkah-langkah spesifik untuk mencapai hal tersebut.
Pernyataannya menimbulkan kekhawatiran di Kyiv bahwa Ukraina mungkin dipaksa menerima kesepakatan damai dengan syarat yang lebih menguntungkan Rusia.
Sejak dimulainya konflik pada Februari 2022, Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan senilai puluhan miliar dolar untuk mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.
Dengan rencana pertemuan ini, perhatian dunia kini tertuju pada langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh Trump dan Putin untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Komentar