Kenapa Israel Tetap Kaya Meskipun Perang Terus-Menerus? Ini Rahasianya!

JurnalPatroliNews – Jakarta –Konflik panjang yang melibatkan Palestina dan Israel sudah berlangsung lebih dari 70 tahun, dan meskipun terus menghadapi peperangan, tetap menjadi salah satu negara maju dan kaya. Bahkan, Israel termasuk dalam daftar negara dengan PDB terbesar di dunia, mencapai sekitar US$522 miliar pada 2022. Lantas, bagaimana bisa negara yang terus terlibat perang ini tetap berkembang pesat secara ekonomi? Berikut rahasianya.

1. Fokus pada Teknologi dan Inovasi

Israel dikenal sebagai negara yang sangat bergantung pada industri teknologi tinggi. Sekitar 25% tenaga kerja industri di Israel bekerja di sektor manufaktur berteknologi tinggi, berkat investasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D), yang mencapai hampir 5% dari PDB negara. Sektor teknologi ini mendorong lahirnya banyak startup sukses, seperti Waze (aplikasi peta digital) dan Firebolt (platform cloud computing). Keberhasilan di sektor teknologi ini membuat menjadi pusat inovasi dunia.

2. Keunggulan di Sektor Pertanian

Meskipun wilayahnya tidak luas dan sebagian besar tanahnya kering, berhasil mengembangkan teknologi pertanian yang canggih. Metode irigasi yang efisien memungkinkan mereka meningkatkan luas lahan yang dapat digarap, dan bahkan menjadi pemimpin dalam teknologi pertanian berkelanjutan. Teknologi ini telah membantu Israel menjadi negara yang dapat mencetak hasil pertanian yang signifikan dengan lahan terbatas.

3. Industri Berlian dan Sumber Daya Alam

Israel juga dikenal sebagai pusat perdagangan berlian dunia. Israel Diamond Exchange di Tel Aviv adalah pasar berlian terbesar, yang mengukuhkan negara ini sebagai pemain utama dalam perdagangan berlian internasional. Keahlian dalam mengolah berlian ini memberi kontribusi besar terhadap perekonomian .

4. Bantuan dan Dukungan dari AS

Selain keunggulan internal, juga mendapat dukungan luar negeri, terutama dari Amerika Serikat. Sejak 1946, telah menerima bantuan sebesar US$263 miliar dari AS, yang mendukung ekonomi dan militer Israel, terutama selama masa krisis dan perang.

5. Tenaga Ahli dan Imigrasi

Banyak tenaga ahli yang datang ke Israel, terutama setelah Perang Dunia II, memberikan kontribusi pada sektor teknologi dan manufaktur. Gelombang imigran, terutama dari negara-negara bekas Uni Soviet pada 1990-an, semakin memperkuat sumber daya manusia yang terampil di negara ini.

Meski konflik tak kunjung usai, Israel berhasil bertahan dan tetap menjadi negara kaya berkat kekuatan ekonomi yang terdiversifikasi, inovasi, serta dukungan internasional yang besar.

Komentar