Rusia: Perlindungan Anak-anak Dilakukan dengan Menghormati Izin Orang Tua

JurnalPatroliNews– Jakarta.,- Pemerintah Rusia menegaskan bahwa tidak pernah ada upaya paksa dalam memisahkan anak-anak Ukraina dari keluarga mereka selama operasi militer khusus berlangsung. Sebaliknya, Rusia mengklaim berupaya untuk melindungi anak-anak di tengah kondisi konflik ini.

Veronika Novoseltseva, Wakil Duta Besar Federasi Rusia, menanggapi pernyataan dari Aktivis HAM Natalius Pigai yang mengatakan bahwa ribuan anak Ukraina belum kembali ke keluarga mereka.

Novoseltseva menjelaskan bahwa sejak Februari 2022, sekitar 4,8 juta penduduk Ukraina, Republik Rakyat Donetsk, dan Republik Rakyat Lugansk telah tiba di Rusia, termasuk 700 ribu anak-anak. Mayoritas dari mereka datang ke wilayah yang aman di Rusia bersama orang tua atau kerabat mereka.

“Anak-anak yatim yang tiba di Rusia didampingi oleh perwakilan resmi, seperti direktur-direktur panti asuhan atau keluarga warga negara Rusia,” ujar Novoseltseva kepada Minggu (30/6).

Novoseltseva menegaskan bahwa di Rusia tidak ada program adopsi anak dari zona operasi militer khusus, dan informasi tentang ribuan anak yang diadopsi adalah tidak benar.

Rusia menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan adalah pengasuhan dan perwalian, dengan 380 anak yatim piatu dan anak-anak tanpa orang tua ditempatkan di keluarga-keluarga Rusia antara April hingga Oktober 2022 dalam program pengasuhan.

Sejak Agustus 2022, Rusia juga menjalankan program rehabilitasi bagi remaja dari wilayah terdampak konflik, seperti Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, Wilayah Zaporozhye, Wilayah Kherson, Belgorod, Bryansk, dan Kursk. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak pulih dari trauma, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan menemukan peluang masa depan mereka.

“Setelah program ini, anak-anak kembali bersama keluarga mereka,” jelas Novoseltseva, sambil menegaskan bahwa penempatan mereka bukanlah di kamp konsentrasi, melainkan di pusat-pusat rekreasi di bagian selatan Rusia, sesuai dengan keputusan orang tua mereka.

Komentar