JurnalPatroliNews – China – Penurunan signifikan terus membayangi sektor properti China hingga akhir 2024. Berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional, investasi di sektor ini merosot hingga 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara penjualan properti mencatat penurunan tajam sebesar 12,9 persen.
Mengutip Business Recorder pada Jumat, 17 Januari 2025, tren penurunan ini bukan hal baru. Pada periode sebelumnya, investasi properti di China juga mengalami kontraksi sebesar 10,4 persen secara tahunan (year-on-year).
Pendanaan yang diperoleh para pengembang properti ikut tertekan dengan penurunan sebesar 17 persen sepanjang tahun 2024. Meski lebih baik dibandingkan penurunan 18 persen pada Januari-November tahun sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan lemahnya daya tarik sektor properti di negara tersebut.
Penurunan ini diperkirakan akan berlangsung cukup lama, memaksa pemerintah China untuk menerapkan kebijakan yang lebih agresif. Beberapa langkah yang diambil antara lain menurunkan suku bunga hipotek, melonggarkan aturan pembelian rumah, memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk membeli properti yang belum terjual, serta mengurangi persyaratan uang muka.
Dampak dari kebijakan ini mulai terlihat pada kuartal IV-2024. Meskipun demikian, harga rumah di 70 kota besar China tetap menunjukkan tren penurunan pada bulan Desember, sebagaimana diungkapkan oleh data terbaru dari Biro Statistik Nasional.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat meredakan tekanan di sektor properti, meski pemulihan penuh masih menjadi tantangan besar bagi perekonomian China.
Komentar