Negara-Negara yang Tak Punya Jalur Alternatif
Beberapa negara seperti Arab Saudi dan UEA sudah menyiapkan rute ekspor alternatif di luar Selat Hormuz. Namun tidak demikian halnya dengan Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Irak, yang masih sepenuhnya mengandalkan selat ini.
Bahkan Iran sendiri pun tetap bergantung pada jalur tersebut untuk sebagian ekspor minyaknya, meskipun telah membangun terminal baru di pelabuhan Jask sejak 2021.
Teheran dikenal kerap melakukan aksi balasan dengan cara-cara non-konvensional. Beberapa insiden terdokumentasi antara lain:
- April 2024: Iran menyita kapal kargo MSC Aries yang terhubung dengan Israel, hanya beberapa jam sebelum meluncurkan serangan ke Israel. Awak kapal dibebaskan sebulan kemudian.
- April 2023: Sebuah kapal tanker yang menuju AS ditahan oleh Iran sebagai aksi balasan atas penyitaan kargo minyak Iran di Malaysia oleh AS.
- Mei 2022: Dua tanker milik Yunani ditahan selama enam bulan sebagai tanggapan atas penyitaan minyak Iran oleh pihak Yunani dan AS.
Meski demikian, Iran sejauh ini belum pernah benar-benar menutup Selat Hormuz secara total. Bahkan pada puncak sanksi global di 2011, ancaman penutupan hanya sebatas retorika tanpa eksekusi.
Namun kini, dengan tensi geopolitik yang membara dan respons balik dari AS yang belum pasti, potensi gangguan nyata di jalur laut paling strategis dunia itu menjadi momok yang semakin dekat.
Komentar