Israel Bombardir Suriah, WHO Gelar Evakuasi Medis Terbesar dari Gaza

JurnalPatroliNews – Jakarta –Konflik di Timur Tengah kembali memanas dengan serangan terbaru Israel ke Suriah. Dilaporkan bahwa Israel melakukan dua serangan udara, menghantam wilayah Quneitra dan Al-Rafeed.

Menurut pihak Israel, serangan tersebut menargetkan anggota Hizbullah dan seorang “pelaku teror”. Sementara itu, pemantau perang independen menyebutkan dua orang tewas dalam serangan tersebut, yang diyakini terkait dengan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, salah satu korban tewas adalah anggota yang bertugas merekrut warga Suriah untuk Hizbullah dan terlibat dalam pengiriman senjata.

Serangan ini menambah ketegangan di wilayah tersebut, terutama karena Israel sebelumnya juga menargetkan kelompok-kelompok bersenjata pro-Iran di perbatasannya dengan Lebanon.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan itu menargetkan kendaraan sipil di jalan Damaskus-Quneitra. Ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan Israel lainnya yang menewaskan 18 orang di provinsi Hama.

Observatorium juga menyatakan bahwa serangan di Hama menewaskan 27 orang, termasuk enam warga sipil, dan menargetkan lokasi penelitian ilmiah serta fasilitas militer.

Sementara itu, Suriah telah berusaha untuk menjauh dari konflik antara Israel dan Hamas, mengingat dampak potensi meluasnya perang di kawasan.

WHO Gelar Evakuasi Medis Terbesar dari Gaza

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan evakuasi medis terbesar dari Gaza sejak 7 Oktober. Setidaknya 97 pasien yang menderita cedera parah dan penyakit serius akan dievakuasi ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), untuk mendapatkan perawatan khusus. Evakuasi ini termasuk 45 anak-anak yang menderita berbagai kondisi seperti kanker dan cedera akibat perang.

Menurut WHO, sedikitnya seperempat dari korban yang dievakuasi mengalami cedera serius yang mengubah hidup mereka. Proses evakuasi melibatkan pemindahan pasien dari empat lokasi di Gaza ke rumah sakit sebelum diterbangkan ke UEA. Ini adalah operasi evakuasi terbesar yang dilakukan oleh WHO di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 41.118 orang, dengan lebih dari 95.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Evakuasi ini menjadi langkah penting dalam upaya memberikan perawatan medis bagi korban yang paling terdampak di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Komentar