JurnalPatroliNews – Jakarta – Israel telah menutup jalur perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah pada Jumat dini hari (4/10/2024) menyusul serangan udara di selatan Beirut.
Langkah ini datang setelah Israel menargetkan wilayah yang diduga digunakan oleh Hizbullah untuk menyelundupkan senjata ke Lebanon.
Menteri Transportasi Lebanon, Ali Hamieh, menyatakan bahwa serangan itu menciptakan lubang besar di dekat jalur perbatasan, yang kini menjadi tidak dapat diakses.
Menurut pihak militer Israel, Hizbullah menggunakan jalur ini untuk memindahkan peralatan militer penting dari Suriah ke Lebanon, dan Israel bertekad untuk menghentikannya. Juru bicara IDF, Avichay Adraee, menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan senjata-senjata ini terus diselundupkan.
Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 300.000 orang, mayoritas warga Suriah, telah menyeberang ke Suriah untuk menghindari meningkatnya ketegangan di Lebanon akibat serangan udara Israel.
Di Beirut, khususnya di Dahiye, yang menjadi benteng Hizbullah, serangan udara Israel terus berlanjut, menargetkan para pemimpin kelompok tersebut, termasuk Hashem Safieddine. Namun, hingga kini, nasib Safieddine masih belum diketahui.
Selain serangan udara, Israel telah meminta warga sipil di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi. Lebih dari 90 desa di kawasan tersebut serta beberapa wilayah di pinggiran Beirut telah diperintahkan untuk dievakuasi.
Ketegangan ini juga memicu respons dari Hizbullah, yang melancarkan serangan balik pada posisi-posisi Israel, termasuk pangkalan militer Ilania. Di tengah situasi genting ini, negara-negara di seluruh dunia mulai mempersiapkan evakuasi warganya dari Lebanon, meskipun operasi besar-besaran belum dimulai.
Israel menyatakan bahwa serangannya bertujuan untuk menstabilkan wilayah utara setelah Hizbullah melancarkan pemboman sebagai bagian dari konflik yang lebih luas dengan Hamas di Gaza.
Akibat serangan ini, lebih dari 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi, dengan korban tewas yang terus meningkat, mencapai hampir 2.000 jiwa dalam beberapa minggu terakhir.
Komentar