JurnalPatroliNews – Sumy – Sebuah rumah sakit di daerah Sumy, Ukraina menjadi sasaran serangan udara Rusia pada Sabtu malam waktu setempat (28/9).
Kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina, Danielle Bell, mengungkapkan bahwa rumah sakit ini, yakni Rumah Sakit Klinis Saint Panteleimon, menjadi target dalam dua serangan yang terpisah dengan jeda waktu 45 menit.
Akibat dari serangan tersebut, sepuluh orang dipastikan meninggal dunia, sementara dua puluh dua lainnya mengalami luka-luka.
“Sebagian besar korban tewas terjadi selama serangan kedua, yang terjadi saat responden pertama tiba di lokasi dan pasien berusaha mengungsi,” ungkap Bell, seperti dimuat Reuters.
Bell mengaku berada di Sumy sejak minggu lalu untuk menindaklanjuti serangan mematikan pada 19 September di sebuah pusat geriatri yang menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan melukai 13 orang, dan mengingat serangan pada 13 Agustus di kompleks rumah sakit lain di kota itu.
“Fasilitas medis seharusnya dilindungi oleh hukum humaniter internasional dan berhak mendapatkan perlindungan khusus. Tempat-tempat ini tidak boleh diserang,” tegasnya.
Menurut informasi dari Dewan Kota Sumy, sembilan gedung tinggi lainnya juga rusak akibat serangan tersebut. Jaksa Ukraina melaporkan bahwa pada saat serangan berlangsung, terdapat 86 pasien dan 38 staf medis di rumah sakit tersebut.
Salah satu korban yang dinyatakan tewas adalah seorang perawat bernama Tatiana Tikhonova, ibu dari dua putri, yang fotonya dibagikan di halaman Facebook rumah sakit.
“Serangan pertama menewaskan satu orang dan merusak langit-langit beberapa lantai rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di Telegram.
Sejak pasukan Ukraina melancarkan operasi di wilayah Kursk Rusia pada Agustus lalu dan berhasil merebut beberapa permukiman, serangan terhadap kota Sumy dan sekitarnya meningkat.
Kota Sumy sendiri terletak hanya 32 kilometer dari perbatasan Rusia, dan sejak invasi besar-besaran yang dimulai pada Februari 2022, wilayah ini terus menjadi sasaran serangan menggunakan pesawat tanpa awak dan bom berpemandu.
Komentar