Serbu Gerai KFC, Lebih dari 170 Pendemo Pro-Palestina Diciduk di Pakistan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Gelombang protes terhadap agresi Israel di Gaza memicu kemarahan warga Pakistan yang berujung pada aksi kekerasan terhadap jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat, KFC. Akibatnya, lebih dari 170 orang diamankan aparat di sejumlah kota besar seperti Karachi, Lahore, dan Islamabad.

Aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh ini melibatkan massa yang membawa tongkat dan melakukan perusakan terhadap setidaknya 11 gerai KFC. Aksi tersebut menjadi cerminan kemarahan publik terhadap dukungan AS terhadap Israel.

“Kami sedang menelusuri keterlibatan individu maupun kelompok yang berperan dalam penyerangan ini,” ujar Faisal Kamran, pejabat tinggi kepolisian Lahore, kepada AFP, Jumat, 18 April 2025.

Sejauh ini, 11 orang telah ditahan, termasuk beberapa di antaranya diketahui memiliki keterkaitan dengan kelompok keagamaan Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP).

Namun, pihak TLP melalui juru bicaranya, Rehan Mohsin Khan, menegaskan bahwa aksi tersebut bukan bagian dari agenda resmi partai. “Jika ada yang mengatasnamakan TLP, itu adalah tindakan pribadi dan bukan instruksi organisasi,” tegasnya.

Meski KFC sebagai bagian dari Yum Brands asal Amerika belum memberikan pernyataan publik, dampak boikot terhadap merek-merek Barat di Pakistan tampaknya semakin nyata.

Sebuah riset dari GlobalData menunjukkan penurunan signifikan pangsa pasar Coca-Cola dan PepsiCo pada 2023, imbas dari gelombang boikot. Coca-Cola anjlok dari 6,3% menjadi 5,7%, sementara PepsiCo turun dari 10,8% menjadi 10,4%.

“Perusahaan lokal memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pengaruhnya, khususnya di sektor minuman ringan,” ujar analis bisnis Bisnis Daily, Amir Nadeem. “Tekanan terhadap merek global semakin meningkat di wilayah yang sensitif secara geopolitik seperti Pakistan,” tambahnya.

Di tengah gejolak ini, sejumlah ulama menyerukan pemboikotan terhadap produk yang dianggap mendukung Israel dan menyerukan agar masyarakat menyuarakan solidaritasnya secara damai.

Untuk mencegah eskalasi, pihak keamanan Lahore telah memperketat pengawasan di 27 titik gerai KFC. Sayangnya, sebuah insiden tragis turut terjadi — seorang karyawan KFC dilaporkan tewas akibat tembakan oleh pelaku tak dikenal. Polisi masih menyelidiki motif di balik insiden tersebut.

Komentar