JurnalPatroliNews – Valencia – Banjir besar yang melanda wilayah Valencia di timur Spanyol serta beberapa kota lain telah menimbulkan kerusakan parah dan menewaskan setidaknya 211 orang.
Sebagian besar korban jiwa tercatat di Valencia, di mana banjir dahsyat menggenangi kota-kota dan menghancurkan infrastruktur, menjadikannya salah satu bencana alam terburuk yang dialami Spanyol dalam beberapa dekade terakhir.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan bahwa pemerintah telah mengirim tambahan 10.000 tentara dan polisi untuk membantu upaya evakuasi dan penanganan di wilayah yang paling terdampak, yakni Valencia.
“Pemimpin daerah Valencia telah meminta tambahan 5.000 tentara, dan pemerintah telah mengerahkan 5.000 petugas polisi dan penjaga sipil sebagai tambahan,” ujar Sanchez, sebagaimana dilaporkan oleh AFP pada Minggu, 3 November 2024.
Sanchez menyebutkan bahwa ini merupakan operasi pengerahan terbesar Spanyol dalam situasi damai.
“Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan segala sumber daya yang dibutuhkan selama diperlukan,” tegasnya.
Sistem peringatan sebelum banjir telah menuai kritik, dengan sejumlah warga menyampaikan kekecewaan atas lambannya tanggapan terhadap bencana ini.
“Saya paham bahwa respons yang ada saat ini belum memadai, masih ada banyak kendala dan kekurangan. Banyak kota terkubur lumpur, dan warga putus asa mencari anggota keluarga mereka. Kita harus melakukan perbaikan,” ucap PM Sanchez.
Pihak berwenang di Valencia juga memberlakukan pembatasan akses ke jalan selama dua hari untuk memfasilitasi layanan darurat dalam operasi pencarian, penyelamatan, dan distribusi logistik.
Kesempatan menemukan korban selamat semakin tipis, mengingat banjir telah melanda lebih dari tiga hari lalu, menenggelamkan sejumlah wilayah di Valencia.
Komentar