Stepi: Indonesia Didorong Makin Aktif Jadi Middle Power di Tengah Perang Tarif Global

Ia juga menyoroti pentingnya diversifikasi mitra dagang dan memperluas kolaborasi strategis lintas kawasan. Dalam hal ini, penguatan peran Indonesia dalam ASEAN Economic Forum dan solidaritas negara ASEAN+ menjadi langkah yang harus didorong lebih jauh.

Indonesia sebagai Middle Power: Netral, Aktif, Solutif

Stepi menilai bahwa respons pemerintah terhadap dinamika perang tarif, khususnya kebijakan era Presiden AS Donald Trump, sudah mengarah ke jalur yang tepat. Kini, tinggal bagaimana Indonesia mampu meningkatkan kepercayaan publik – baik di tingkat nasional, regional, maupun global – sebagai negara kekuatan menengah atau middle power yang siap menawarkan solusi.

Namun, untuk memainkan peran tersebut secara maksimal, Indonesia juga harus memperkuat kemampuan intelijen ekonomi. “Intelijen ekonomi menjadi senjata utama untuk mendeteksi sejak dini potensi ancaman eksternal, sekaligus melindungi sektor-sektor strategis nasional,” jelasnya.

Sinergi antara aparat intelijen, pengambil kebijakan, dan dunia usaha harus diperkuat agar Indonesia benar-benar siap menghadapi tekanan global yang semakin dinamis.

Visi ke Depan: Tak Sekadar Bertahan, Tapi Membangun Solusi

Menurut Stepi, Indonesia tidak cukup hanya bersikap defensif dalam menghadapi ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi dunia. “Kita harus tampil aktif sebagai middle power yang tak hanya menjaga kepentingan nasional, tapi juga membangun solusi konkret bagi stabilitas kawasan dan dunia,” pungkasnya.

Komentar