Strategi Baru Jepang: Tingkatkan Angka Kelahiran Bayi, Bukan Ekonomi!

Perubahan demografis ini membuat para pembuat kebijakan khawatir akan masa depan ekonomi terbesar kedua di Asia ini. Perdana Menteri Fumio Kishida telah menetapkan peningkatan angka kelahiran sebagai prioritas nasional.

“Kami menyadari bahwa penurunan populasi adalah tantangan strategis terbesar bagi masyarakat Jepang,” ujar asisten sekretaris pers Kementerian Luar Negeri, Masashi Mizobuchi, kepada Newsweek.

Pemerintah Kishida telah menyusun peta jalan untuk mencapai ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan pada tahun 2030, termasuk langkah-langkah untuk menangani penuaan dan meningkatkan angka kelahiran, seperti memperluas tunjangan anak.

Pada tahun lalu, hanya 727.277 anak yang lahir di Jepang, turun 43.482 dari tahun 2022, dan merupakan angka terendah sejak Jepang mulai mencatat statistik pada tahun 1899, menurut Japan Broadcasting Corp.

Kementerian Kesehatan menyebut situasi ini sebagai situasi kritis dan memperingatkan bahwa negara tersebut memiliki waktu hingga sekitar tahun 2030 untuk meningkatkan angka kelahirannya secara signifikan.

Komentar