Nasib Ukraina di NATO
Apakah Ukraina masih berpeluang menjadi anggota NATO?
Menurut pemerintahan Trump, jawabannya adalah tidak.
Hegseth secara tegas menyatakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO bukanlah hasil yang realistis dalam kesepakatan damai yang sedang dinegosiasikan.
Presiden Zelensky sendiri tampaknya menyadari kemungkinan itu, sehingga ia mulai mengusulkan “Rencana B” untuk pertahanan negaranya. Dalam wawancara dengan The Economist, ia menekankan bahwa Ukraina harus memiliki kekuatan militer yang setara dengan Rusia jika tidak menjadi anggota NATO.
“Untuk itu, kami membutuhkan dukungan senjata dan dana dari AS,” ujar Zelensky.
Meski begitu, tidak semua pihak sependapat dengan kebijakan ini. Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, menekankan bahwa NATO harus tetap membuka pintu bagi Ukraina di masa depan, asalkan negara tersebut memenuhi persyaratan keanggotaan.
Dengan berbagai perkembangan ini, strategi Trump untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina masih dalam tahap awal. Namun, dengan pendekatan yang lebih pragmatis, perannya dalam menentukan arah perdamaian semakin terlihat.
Komentar