Telah Lewati Puncak, Ilmuwan Bilang China Gak Takut Sama Covid

JurnalPatroliNews – Kemungkinan lonjakan infeksi Covid-19 dalam skala besar di China selama dua atau tiga bulan ke depan sangat kecil. Pasalnya, ilmuwan lokal mengungkapkan 80% orang telah terinfeksi.

Wu Zunyou, Kepala Ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan bahwa pergerakan massal orang selama periode liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang Covid kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk reuni liburan yang telah ditangguhkan di bawah pembatasan Covid yang baru-baru ini dilonggarkan.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani wabah besar. “China telah melewati puncak pasien Covid,” kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Kamis lalu (20/1/2023).

Hampir 60.000 orang dengan Covid telah meninggal di rumah sakit pada 12 Januari, kira-kira sebulan setelah China tiba-tiba membatalkan kebijakan nol-Covid, menurut data pemerintah, dikutip dari Reuters dan CNBC Internasional.

Tetapi beberapa ahli mengatakan angka itu mungkin jauh dari perhitungan dampak penuh, karena tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah, dan banyak dokter mengatakan pasien tidak disarankan untuk menyebut Covid sebagai penyebab kematian.

Komentar