Terbaru! Era Pangeran MBS, Hukuman Mati Di Arab Saudi Meroket

JurnalPatroliNews – Arab Saudi – Jumlah eksekusi mati di Arab Saudi terus meroket sejak Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) naik ke tampuk kekuasaan secara de facto.

Hal tersebut terungkap dalam laporan kelompok hak asasi manusia (HAM) yang fokus pada penangguhan hukuman, Reprieve. Organisasi itu melaporkan pada November lalu, 15 orang dipenggal dalam waktu kurang dari dua minggu. Direktur Reprieve, Maya Foa, mengatakan Pangeran MBS telah berulang kali menggembar-gemborkan visi kemajuannya, berkomitmen untuk mengurangi eksekusi, dan mengakhiri hukuman mati untuk pelanggaran narkoba. “Tetapi ketika tahun berdarah eksekusi hampir berakhir, otoritas Saudi telah mulai mengeksekusi lagi pelanggar narkoba, dalam jumlah besar dan secara rahasia,” katanya, dilansir Express, Rabu (1/2/2023).

Menurut data dari kelompok HAM itu, sejak 2010, lebih dari 1.000 eksekusi telah terjadi di Kerajaan Saudi. Hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan MBS pada tahun 2018, yang mengatakan di panggung internasional bahwa dia akan berusaha mengekang penggunaan hukuman mati. Dia berjanji untuk menghentikan eksekusi pelaku kejahatan anak dan hukuman mati bagi mereka yang dituduh melakukan pelanggaran narkoba tanpa kekerasan dan mencadangkan hukuman untuk kejahatan “paling serius” sejalan dengan hukum internasional.

Namun, ditemukan bahwa 90 dari 147 eksekusi tahun lalu adalah orang-orang yang didakwa dengan kejahatan nonkekerasan. “Dalam tujuh tahun terakhir, rezim Saudi di bawah Raja Salman dan MBS telah mengeksekusi lebih dari 1.000 orang, termasuk banyak yang satu-satunya ‘kejahatan’ adalah membela kebebasan demokrasi dasar,” tutur Foa.

Komentar