Teroris Suriah Dikerahkan ke Yaman untuk Pertempuran Ma’rib

Jurnalpatrolinews – Sana’a : Teroris yang berperang melawan pemerintah Suriah akan dikerahkan ke provinsi pusat strategis Ma’rib dalam beberapa hari untuk melawan Tentara Yaman dan komite populer, sumber informasi diungkapkan, karena milisi yang didukung Saudi baru-baru ini menderita kekalahan besar. di medan pertempuran vital.

Menurut surat kabar Al-Akhbar, komando koalisi Saudi-Emirat di kota Aden telah menugaskan komandan teroris Al-Qaeda di provinsi Abyan untuk mengamankan jalur militan yang akan segera memasuki Yaman dari Suriah dan negara lain.

Sumber keamanan dan intelijen menyebutkan bahwa teroris Al-Qaeda bertugas mengangkut unsur bersenjata yang seharusnya memasuki pantai provinsi Abyan dengan senjata mereka dari Suriah.

Selama dua minggu terakhir, teroris Al-Qaeda, yang dipimpin oleh seorang pria bernama Salem Al-Shana’a, telah ditempatkan di daerah yang luas di pantai provinsi Abyn di bawah pengawasan komando koalisi yang dipimpin Riyadh, menurut harian itu. .

Selama beberapa minggu terakhir, Ma’rib telah menjadi tempat operasi skala besar oleh pasukan Yaman dan sekutu pejuang Komite Populer, yang mendorong militan yang disponsori Riyadh.

Pada pertengahan Februari, kelompok teroris Daesh (ISIL atau ISIS) mengonfirmasi bahwa anggotanya bertempur bersama tentara bayaran yang didukung Saudi melawan Tentara Yaman dan pasukan dari komite populer di provinsi Ma’rib.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan mantan Presiden, Abd Rabbuh Mansur Hadi, kembali berkuasa dan menumpas gerakan populer Ansarullah. Perang telah memakan banyak korban pada infrastruktur Yaman, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan pada akhir 2020 bahwa perang telah menyebabkan sebanyak 233.000 kematian di Yaman sejak 2015, termasuk 131.000 dari penyebab tidak langsung seperti kekurangan makanan dan penyakit mematikan. 

Menurut PBB, setidaknya 80 persen dari 30 juta orang Yaman membutuhkan beberapa bentuk bantuan atau perlindungan.

Ansarullah, yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Yaman dan kelompok-kelompok populer sekutu, telah semakin kuat melawan penjajah yang dipimpin Saudi, dan berhasil mempertahankan Yaman dari agresi, meninggalkan Riyadh dan sekutunya terjebak di daerah itu.

Beberapa kelompok hak asasi manusia dan badan amal menuduh pemerintah Barat memperpanjang perang di Yaman dengan mengizinkan penjualan senjata dan peralatan militer ke kerajaan dan sekutunya.  (***/. dd – frs)

Komentar