JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan akan tetap memberikan dukungan bagi Palestina dalam sejumlah isu penting, meskipun dikenal memiliki kedekatan dengan Israel.
Hal ini diungkapkan oleh sumber-sumber Partai Republik kepada media Israel, Ynet News, Rabu (20/11/2024).
Menurut laporan tersebut, Donald Trump menentang keras rencana Israel untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat yang merupakan bagian dari Palestina. Langkah tersebut dinilai sebagai tindakan yang dapat mencoreng citra internasional Israel dan Amerika Serikat.
“Trump melihat aneksasi Tepi Barat sebagai kesalahan besar bagi Israel, yang hanya akan memperburuk posisi internasionalnya,” ujar seorang sumber seperti dikutip juga oleh Middle East Monitor.
Lebih lanjut, Trump dikabarkan khawatir bahwa pencaplokan resmi Tepi Barat dapat menggagalkan upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, salah satu agenda prioritas dalam kebijakan luar negerinya.
Meski demikian, Trump diperkirakan tetap mempertahankan pendekatan pro-Israel dengan mengandalkan dukungan dari kelompok-kelompok pendukung Israel di AS.
Selama masa jabatan pertamanya (2017-2021), ia berhasil memperkenalkan Kesepakatan Abraham, yang membawa Uni Emirat Arab dan Bahrain melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Namun, situasi di Gaza menambah kompleksitas kebijakan Trump ke depan. Konflik yang telah menewaskan lebih dari 42.000 warga sipil membuat posisi Israel di mata dunia semakin kritis.
Beberapa pendukung Trump tetap membela serangan Israel, menyebutnya sebagai langkah yang diperlukan.
Berita ini menimbulkan spekulasi tentang bagaimana Trump akan menyeimbangkan hubungan strategisnya dengan Israel sambil meredam kritik internasional terhadap kebijakan kontroversial Negeri Yahudi tersebut.
Komentar