TOK !! Resmi Jabat Presiden CAJ, Atal Siap Lindungi Wartawan Dari Ancaman

JurnalPatroliNews – Bali,- Usai Atal S Depari ditetapkan menjadi President of the Confederation of ASEAN Journalist (CAJ), Gubernur Bali Wayan Koster menjamu makan malam seluruh anggota delegasi CAJ dan para Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari berbagai provinsi di Indonesia, Selasa (12/10).

“Saya bersyukur bisa menggantikan Tep Chai Yong sebagai Presiden CAJ. Ini tentu berkat kerjasama serta dukungan semua, serta berkat dukungan Bapak Gubernur dan jajaran sehingga Generaly Assembly ke 20 CAJ bisa berjalan lancar dan sukses,” kata Atal S Depari yang juga Ketua Umum PWI Pusat.

Dikatakannya, keramahan dan kehangatan Bapak Gubernur lewat sambutan yang baik serta juga masyarakat Bali, merupakan energi tambahan bagi CAJ untuk melangkah ke depan, dengan program dan kegiatan yang lebih baik lagi.

“Dengan diselenggarakannya kegiatan General Assembly CAJ di Bali dan saya memegang tongkat komando sebagai Presiden CAJ ini, diharapkan dapat ikut mendukung Presiden Joko Widodo yang tahun depan akan menjabat sebagai Ketua ASEAN sehingga dapat memajukan kehidupan jurnalisme serta meningkatkan kehidupan pers yang bebas dan bertanggung jawab,” ujar Atal.

Disamping itu, tambah Atal, melalui CAJ kita dapat mempererat hubungan internal para wartawan ASEAN dan antara wartawan ASEAN dengan organisasi wartawan di seluruh dunia.

Sebelumnya, usai ditetapkan sebagai President CAJ, Atal S Depari dalam pidato pertamanya ingin meningkatkan saling pengertian dan kerjasama antarwarga ASEAN demi terwujudnya kesejahteraan, keadilan sosial dan perdamaian serta memperjuangkan aspirasi dan kepentingan warga ASEAN sehingga terjalin saling pengertian dan penghargaan yang lebih baik oleh masyarakat dunia.

Dengan dukungan semua anggota CAJ, Atal yakin ke depan akan mampu melahirkan program yang benar-benar menjawab tantangan yang muncul di kawasan ASEAN maupun secara global, baik di bidang pers maupun di bidang sosial-kemanusiaan secara lebih luas.

“Dua tahun belakangan ini, dunia pers secara global dihadapkan pada tekanan ganda. Pertama, tekanan akibat disrupsi digital. Kedua, tekanan ekonomi akibat Covid-19. Kedua tekanan ini benar-benar memukul keberlangsungan media, baik secara jurnalistik maupun secara ekonomi,” kata Atal.

Komentar