JurnalPatroliNews – Jakarta – Isu Rohingnya kembali mengundang perhatian publik dunia akhir pekan ini. Sebanyak enam orang pria yang merupakan warga Rohingya ditangkap oleh pihak keamanan di Bangladesh karena terkait dengan pembunuhan seorang pemimpin Rohingya terkemuka di sebuah kamp pengungsi di tenggara Bangladesh.Korban pembunuhan bernama Mohib Ullah.
Dia merupakan tokoh terkemuka yang memimpin lebih dari 800 ribu warga Rohingnya yang melarikan diri dalam eksodus massal dari Myanmar karena khawatir akan ancaman militer. Dia dibunuh oleh sekelompok orang bersenjata di kamp pengungsi Cox’s Bazar pada Rabu malam (29/9).
Pihak keluarga menuduh dalang di balik pembunuhan Ullah adalah militan dari Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), sebuah kelompok Rohingya yang kerap melakukan sejumlah serangan di Myanmar. Diduga, ARSA resah dengan popularitas Ullah yang semakin meningkat di kamp-kamp pengungsi Rohingnya.
“Kami telah menangkap lima orang atas pembunuhan Mohib Ullah,” kata komandan unit polisi yang bertanggung jawab atas keamanan kamp, Naimul Haque kepada AFP pada Minggu (3/10).
Dia menjelaskan bahwa dua dari lima pria itu ditahan selama tiga hari untuk diinterogasi. Sementara itu tiga pria lainnya belum muncul di pengadilan.
Selain mereka berlima, polisi Bangladesh juga mengumumkan bahwa seorang pria Rohingya lainnya berusia 28 tahun juga ditangkap atas pembunuhan pekan lalu. Keenamnya saat ini sedang diselidiki apakah terkait dengan ARSA atau tidak.
Menyusul pembunuhan itu, pihak berwenang Bangladesh telah meningkatkan keamanan di kamp-kamp pengungsi Rohingya.
Komentar