JurnalPatroliNews – Filipina – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kehadiran siklon tropis yang dinamai Krathon di kawasan Asia Tenggara. Dengan kekuatan angin mencapai 35 knot (65 km/jam) dan tekanan 1.000 hPa, badai ini dikategorikan sebagai badai tropis kategori 1.
Badai Krathon terpantau berada di Laut Filipina, tepatnya di posisi 18,5 derajat Lintang Utara dan 125,0 derajat Bujur Timur, atau sekitar 1.690 kilometer di sebelah utara Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Indonesia. BMKG memperkirakan badai ini akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan, dengan potensi naik ke kategori 2, yang berarti kecepatan anginnya dapat meningkat dan menyebabkan kerusakan lebih besar.
Namun, kabar baiknya, badai ini diprediksi bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 7 knot (28 km/jam), yang menjauhi wilayah Indonesia. BMKG juga memperkirakan bahwa dalam 24 jam mendatang, badai Krathon akan berada di posisi 19,0 Lintang Utara dan 124,5 Bujur Timur di Laut Filipina, sekitar 1.750 km dari Tahuna, dengan kecepatan angin meningkat hingga 50 knot (93 km/jam) dan tekanan mencapai 992 hPa.
Menurut BMKG, badai Krathon saat ini tidak mempengaruhi kondisi cuaca atau gelombang di wilayah Indonesia. Siklon tropis umumnya terbentuk di lautan yang memiliki suhu permukaan lebih dari 26,5 derajat Celsius dan mencakup radius hingga 200 kilometer dengan angin yang berputar kencang di pusatnya.
BMKG menegaskan bahwa meskipun badai ini kuat, Indonesia tidak perlu khawatir akan dampak langsung dari siklon tropis Krathon untuk saat ini.
Komentar