JurnalPatroliNews – Vietnam – Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi yang melanda Vietnam terus meningkat, mencapai 226 orang berdasarkan laporan terbaru pada Kamis, sebagaimana diberitakan oleh Reuters pada Jumat (13/6/2024).
Topan Yagi mulai menerjang Vietnam sejak akhir pekan lalu, membawa banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan wilayah utara negara tersebut. Hanoi, ibu kota Vietnam, juga mengalami banjir hebat yang membuat ribuan warga terpaksa dievakuasi, terutama di kawasan dekat Sungai Merah yang airnya naik ke level tertinggi dalam dua dekade.
“Situasi di kota ini sangat menyedihkan, terutama di malam hari ketika ketakutan dan kecemasan semakin memuncak,” ungkap Skye Maconachie, CEO Yayasan Anak-Anak Blue Dragon. “Banyak orang yang sudah hidup dalam kesulitan kini kehilangan segala yang mereka miliki.”
Bencana ini juga mempengaruhi sektor industri di Vietnam. Beberapa pabrik besar, termasuk di Provinsi Thai Nguyen yang merupakan pusat produksi terbesar Samsung Electronics, mengalami kerusakan akibat banjir. Meski air sudah mulai surut di beberapa wilayah, proses pembersihan dan pemulihan masih berlangsung.
“Saya hanya punya satu sepeda motor untuk bekerja, tetapi motor itu kebanjiran,” ujar Thai Nguyen, seorang warga berusia 36 tahun, yang berusaha memperbaiki kendaraannya di bengkel. “Saya tidak bisa kembali bekerja sampai motor saya diperbaiki.”
Nguyen Van Truong, seorang mekanik di daerah tersebut, mengaku kewalahan dengan banyaknya permintaan reparasi. “Selama dua hari terakhir, kami telah memperbaiki sekitar 60 motor, dan masih ada 20 lagi yang menunggu giliran,” katanya. “Kami kelelahan, tetapi ini adalah langkah penting untuk membantu warga kembali ke aktivitas normal.”
Selain jumlah korban tewas yang terus bertambah, lebih dari 100 orang masih dilaporkan hilang dan sekitar 800 orang terluka akibat dampak topan ini. Beberapa negara, termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Vietnam untuk membantu pemulihan pasca-bencana.
Komentar