Trump Bandingkan Serangan ke Iran dengan Bom Hiroshima-Nagasaki

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengibaratkan dampak serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran dengan peristiwa bersejarah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh pasukan Sekutu di penghujung Perang Dunia II.

Pernyataan kontroversial ini ia sampaikan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Den Haag, dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte. Menurut Trump, operasi militer yang ia perintahkan memberikan dampak yang “menghancurkan”, sekalipun laporan resmi lembaga intelijen militer AS, Defense Intelligence Agency (DIA), menyebut bahwa efek serangan itu hanya memperlambat pengembangan nuklir Iran selama beberapa bulan.

“Intelijen bilang, ‘Kami tidak tahu seberapa besar dampaknya.’ Tapi saya pikir, kita bisa ganti kata ‘tidak tahu’ itu dengan ‘sangat parah’. Itu benar-benar penghancuran,” kata Trump, dikutip dari Reuters.

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah laporan DIA dirilis. Laporan tersebut menyoroti bahwa program nuklir Iran kemungkinan hanya tertunda sebentar, berbeda dari klaim Trump yang menyebutnya telah dimusnahkan sepenuhnya.

Di tengah kritik dari basis pendukung konservatifnya yang kecewa karena aksi militer bertentangan dengan janji kampanyenya untuk menjauhkan Amerika dari konflik luar negeri, Trump tetap bersikukuh bahwa keputusan menyerang adalah langkah yang tak bisa ditawar demi mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

“Jangan salah paham, saya tidak senang mengangkat contoh Hiroshima dan Nagasaki, tapi secara prinsip, ini serupa. Itu mengakhiri Perang Dunia II, dan ini pun mengakhiri konflik,” ujar Trump, merujuk pada ketegangan militer 12 hari antara Iran dan Israel.

Trump juga menyampaikan keyakinannya bahwa serangan tersebut telah memberikan pukulan telak terhadap kesepakatan nuklir Iran. “Mereka akan berpikir dua kali untuk mencoba lagi. Menurut saya, upaya mereka mundur puluhan tahun,” tambahnya dengan nada yakin.

Komentar